Ahad 04 Oct 2020 01:00 WIB

Sudan Susun Fatwa Larang Normalisasi dengan Israel   

Sudan disebut akan menormalkan hubungan dengan Israel.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nashih Nashrullah
 Sudan disebut akan menormalkan hubungan dengan Israel. Bendera Sudan
Sudan disebut akan menormalkan hubungan dengan Israel. Bendera Sudan

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM – Otoritas Pemerintah Islam Sudan mengumumkan penentangannya terkait rencana Khartoum yang menormalisasi hubungan dengan Israel.

Ini menyusul sikap pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menjanjikan mempelajari kemungkinan mengeluarkan Sudan dari daftar negara yang mensponsori terorisme jika Sudan kembali menjalin hubungan. 

Baca Juga

Media lokal yang mengutip sumber resmi, melaporkan bahwa sebuah fatwa telah dikeluarkan di tengah laporan bahwa Sudan dan Israel akan segera menandatangani perjanjian normalisasi hubungan. 

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Sudan Omar Qamar Al-Din, mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) telah berjanji untuk mempelajari kemungkinan mengeluarkan Sudan dari daftar 'negara yang mensponsori terorisme' jika Khartoum menjalin hubungan dengan Israel.  

"Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo telah mengunjungi Ibu Kota Sudan, Khartoum dan mengajukan dua file. File pertama adalah normalisasi antara Sudan dan Israel dan yang kedua adalah menghapus Sudan dari daftar negara yang mensponsori terorisme," katanya kepada media lokal Tayyar seperti dikutip dari laman Middle East Monitor, Sabtu (3/10). 

Sejak penggulingan mantan Presiden Sudan Omar Al-Bashir pada April 2019, pemulihan hubungan antara Khartoum dan Washington berjalan semakin cepat. AS mulai menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Sudan pada 1997 lalu. Tak hanya itu, Amerika Serikat telah mencatat Sudan sebagai salah satu negara yang mensponsori terorisme sejak 1993. 

Sumber: https://www.middleeastmonitor.com/20201002-sudan-fatwa-bans-normalising-ties-with-israel/

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement