REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Diagnosis Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sebagai positif Covid-19 menambah drama yang luar biasa di tengah kampanye pemilihan presiden yang tinggal menghitung hari. Kurangnya informasi terkait diagnosis, gejala, dan kondisi kesehatan Trump saat ini memicu rasa ketidakpastian bagi banyak warga AS walaupun ada jaminan dari pejabat di Gedung Putih dan dokter yang mengatakan dia baik-baik saja.
1. Di mana Trump sekarang?
Gedung Putih menyatakan pada Jumat (2/10) lalu Trump akan menghabiskan beberapa hari mendatang di rumah sakit militer di luar Washington DC untuk menjalani perawatan seraya dia tetap bekerja. “Trump akan bekerja di kantor kepresidenan di Walter Reed selama beberapa hari ke depan,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany dilansir Aljazirah, Ahad (4/10).
Manajer Kampanye Presiden AS Donald Trump, Bill Stepien, mengatakan semua acara kampanye yang diumumkan menjelang pemilihan pada 3 November akan diadakan secara virtual atau ditunda. Kabar positif Covid-19 ini juga menimbulkan pertanyaan terkait apakah jadwal debat dengan calon presiden dari parta Demokrat Joe Biden akhir bulan ini akan berjalan sesuai rencana.
2. Perawatan apa yang Trump terima?
Dokter Gedung Putih Sean Conley mengatakan pada Jumat (2/9) kondisi presiden lelah tetapi dia sangat bersemangat dan sedang menjalani pengobatan Covid-19. “Trump menerima satu dosis koktail antibodi regeneron,” kata Conley dalam sebuah pernyataan.
Saat ini perawatan sedang menjalani uji klinis tetapi belum disetujui oleh regulator. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, sebagai seorang pria berusia 74 tahun Trump berisiko lebih tinggi untuk penyakit parah dari virus Covid-19.
Trump akan dipantau secara ketat terkait gejala umum yang meliputi demam, meriang, batuk, sesak napas, kelelahan, nyeri otot, dan sakit kepala. Conley mengatakan kepada wartawan pada Sabtu (3/10) Trump menerima dosis pertama remdesivir selama lima hari, obat yang dikenal dapat membantu pasien pulih dari virus.