Senin 05 Oct 2020 04:10 WIB

Mengukur Tawakkal Diri

Yakinkan diri segala sesuatunya berasal dari Allah.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ani Nursalikah
Mengukur Tawakkal Diri
Foto: Republika/Prayogi
Mengukur Tawakkal Diri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tawakkal adalah sebuah rasa keyakinan bahwa Allah menguasai segala sesuatu dan Dialah yang harus kita andalkan. Ini adalah kepercayaan yang dalam bahwa Allah tidak meninggalkan Anda bahkan di saat-saat terburuk.

Bukan hanya mempercayai Allah, tetapi juga memikirkan Dia dengan baik dan percaya tidak peduli betapa indah atau pahitnya hidup ini, jika kita mempercayai-Nya, hasilnya akan baik bagi kita. Alquran penuh dengan nasihat untuk mempercayai dan yakin pada Allah, di antaranya tertulis dalam ayat: "Dan percayalah kepada Allah, jika Anda benar-benar percaya,"(Quran 5:23). Ada pula ayat yang berbunyi: "Tapi Tuhanmu cukup sebagai Pembimbing dan Penolong," (Al-Quran 25:31). 

Baca Juga

Seorang penulis buku bertajuk The New Muslim Fields Guide dari Amerika Serikat, menulis di Aboutislam, setidaknya ada delapan pertanyaan yang mesti dijawab untuk menguji tawakal kita pada Allah. Pertanyaan pertama, apakah Anda mempercayai Allah saat menghadapi kesulitan. Pertanyaan ini dijawab dalam ayat "Sesungguhnya dengan kesulitan, ada kelapangan." (Al-Quran 96: 6) 

Pertanyaan kedua, apakah Anda mengingat Allah ketika segala sesuatunya berjalan dengan baik. Allah pun menjawab: "Dengan berdoa, memuliakan, dan saya akan mengingat Anda."(Quran 2: 152)

Ketiga, apakah Anda mengingatkan diri anda sendiri tentang pengetahuan Allah ketika Anda menderita kerugian dan kemalangan. Allah kemudian menjawab: "Mungkin Anda membenci sesuatu yang baik untuk Anda dan mungkin Anda menyukai sesuatu yang buruk untuk Anda. Allah tahu dan kamu tidak tahu. (Al-Quran 2: 216)."

Keempat, Anda percaya doa (permohonan) Anda akan dijawab dengan satu atau lain cara. Harus diingat, tidak ada manusia yang berdoa kepada Allah dan memohon kepada-Nya, tanpa mendapat tanggapan.

Entah itu akan dipercepat untuknya di dunia ini atau disimpan untuknya di akhirat, selama dia tidak berdoa untuk sesuatu yang berdosa atau memutuskan hubungan kekerabatan, atau mencari tanggapan yang cepat. Para sahabat berkata: Wahai Rasulullah, apa artinya mencari tanggapan yang cepat? Dia membalas: (dengan mengatakan), "Saya telah berdoa kepada Tuhanku tetapi Dia tidak membalasnya." (At-Tirmidzi) 

Pertanyaan kelima, saat Anda berdoa, apakah Anda bersabar dengan waktu Allah. Sedangkan keenam adalah etika segala sesuatunya menjadi sulit, apakah pikiran pertama Anda untuk berbalik kepada Tuhan. 

Kemudian, pertanyaan ketujuh adalah, apakah Anda memiliki harapan pada pengampunan Allah. Allah lebih bahagia ketika seorang hamba-Nya bertaubat kepada-Nya. Kedelapan, apakah anda percaya bahwa Tuhan telah memberi Anda alat untuk melewati sesuatu. 

Jika anda sudah menjawab 'ya' pada delapan pertanyaan itu, maka Anda sudah berada di jalan yang tepat. Namun jika belum, tak perlu khawatir. Anda harus mulai meyakinkan diri pada Allah dan segala sesuatunya berasal dari Allah secara bertahap. Niscaya hal ini juga akan meningkatkan iman pada Allah. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement