Jumat 02 Oct 2020 17:11 WIB

Nyamuk Menjadi Bukti Kuasa Allah

Nyamuk dijadikan perumpamaan oleh Allah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Nyamuk Menjadi Bukti Kuasa Allah . Foto: Nyamuk. Ilustrasi
Foto: Independent
Nyamuk Menjadi Bukti Kuasa Allah . Foto: Nyamuk. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Nyamuk menjadi salah satu hewan kecil yang diumpamakan Allah. Perumpamaan ini pernah disepelekan oleh orang-orang kafir seperti dikisahkan dalam surat Al-Baqarah ayat 26.

"Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, "Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?"Dengan perumpamaan itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat dan dengan itu banyak pula orang yang diberinya petunjuk. Tetapi tidak ada yang disesatkan dengan perumpamaan itu selain orang-orang fasik."

Baca Juga

Agus Hidayatullah Lc.MA dalam "Aljamil  Alquran Terjemah" Asbabunnuzul ayat 26 ini, diriwayatkan bahwa ketika Allah berfirman melalui QS Al Hajj ayat 73 yang isinya mengecam berhala-berhala kaum musyrikin dan menyebutkan bahwasanya menyembah Tuhan mereka itu sangat lemah seperti rapuhnya rumah laba-laba. Orang Yahudi mempertanyakan kepada Rasulullah apa gerangan keutamaan atau kelebihan serangga atau laba laba, sehingga Allah menjadikan permisalan dalam Firman-Nya lalu turunlah ayat  ayat 26. ( HR Ibnu Abbas).

Sementara fasik yang dituliskan dalam akhir ayat 26 itu, Agus Hidayat mengatakan bahwa adalah orang fasik ialah orang yang melanggar ketentuan-ketentuan agama, baik berupa ucapan maupun perbuatan.

Selain ayat dalam Alquran, ada hadits yang menggunakan nyamuk sebagai perumpamaan, di antaranya hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah.

"Pada hari kiamat datanglah seorang lelaki gemuk yang bobotnya bahkan tidak mampu menandingi berat sayap nyamuk. Bacalah oleh kalian, "Dan kami tidak memberikan penimbangan terhadap amal mereka pada hari kiamat."

Hadis lain Riwayat at-Tirmizi dari Sahl bin Sa'ad " Andaikan dunia ini dalam pandangan Allah sama dengan bobot satj sayap nyamuk saja, maka dia tidak akan memberi orang kafir seteguk air pun."

Dalam Tafsir Ilmi para ulama dan pakar sains, menuliskan, nyamuk selalu digambarkan sebagai hewan penghisap darah namun gambaran ini tidak sepenuhnya benar. Pada kenyataannya nyamuk betina yang menghisap darah, sedangkan jantan tidak.

Nyamui betina menghisap darah untuk memperoleh protein guna mematangkan telur yang dikandungnya. Pada dasarnya nyamuk jantan maupun betina makan nektar bunga.

Kata 'ba'udah dalam QS Al-Baqarah ayat 26 dalam edisi terjemah bahasa Inggris diartikan nyamuk betina (Surely Allah disdains not to set forth any parable (that of) a (female) gnat or any thing above that....). Para ilmuan mengungkpakan, di sini terlihat jelas pentingnya nyamuk betina menghisap darah untuk kepentingan meneruskan keturunannya telah tertulis dalam Alquran 14 abad lalu.

"Suatu hal yang belum diketahui manusia pada saat itu," katanya.

Nyamuk dilengkapi suatu organ yang tidak ditemukan pada makhluk lain yakni enam buah pisau pengiris yang bekerja seperti gergaji. Alat ini terletak di ujung proboscis, organ berbentuk tabung yang ada di kepala nyamuk.

Jika proses pengirisan berlangsung, nyamuk menyiramkan suatu cairan keluka ketik cairan ini berfungsi membuat daerah di sekitar luka menjadi mati rasa, sekaligus mencegah darah membeku. Dengan begitu, korban tidak akan merasa terganggu oleh gigitan nyamuk sehingga proses penghisapan darah berjalan lancar.

"Proses pertumbuhan nyamuk adalah salah satu aspek yang sangat mengagumkan," ungkap para ilmuan.

Hewan ini berubah dari larva berupa jentik-jentik menjadi nyamuk dewasa setelah melalui beberapa tahap. Nyamuk betina meletakkan telurnya di tempat yang lembab dan berair.

Telur yang yang berukuran kurang dari 1 milimeter dan berjumlah sekitar 300 buah ini umumnya ditaruh berkelompok dalam bentuk rakit. Telur yang mulanya berwarna putih hanya dalam beberapa jam kemudian sudah berubah menjadi hitam, suatu bentuk kamuflase untuk menghindari pemangsa.

Larva yang menetes langsung berenang inilah awal hari-hari hidup nyamuk di dalam air sebagai jentik dan berganti kulit agar dapat berkembang membesar. Selama masa jentik ini mereka berganti kulit dua kali dan makanan jentik adalah jasad renik dalam kolam air.

"Jasad renik ini masuk ke mulut jentik oleh semacam kipas di sekitar mulutnya," katanya.

Untuk bernafas di dalam air, jentik memiliki organ serupa snorkel yang bisa dipakai menyelam. Dengan organ ini jentik dapat menyaring oksigen di udara, meski ia sendiri hidup di dalam air. Pada akhir masa hidupnya di air jentik berubah bentuk menjadi hewan yang berbeda dari sebelumnya.

"Bersama dengan itu mereka siap untuk menjadi nyamuk dewasa." 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement