REPUBLIKA.CO.ID,SUMENEP -- Staf Ahli Bidang Ekonomi Bupati Sumenep, Jawa Timur, Febriyanyo, meninggal dunia dan terkonfirmasi positif virus corona jenis baru (Covid-19).
"Mari kita jadikan perhatian bersama. Mari kita sama-sama meningkatkan kewaspadaan, agar penyebaran Covid-19 bisa terus ditekan," kata Bupati Sumenep Busro Karim di Sumenep, Ahad (4/10).
Bupati Busyro Karim memimpin langsung shalat dan pelepasan jenazah Febriyanto di halaman Pemkab Sumenep, Ahad pagi.
Sholat jenazah digelar dengan menerapkan protokol kesehatan di halaman Pemkab Sumenep dengan diikuti seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan staf di lingkungan Pemkab Sumenep, para keluarga, dan kerabat almarhum.
Febriyanto merupakan Staf Ahli Bupati Busyro Karim di bidang ekonomi, pembangunan, dan keuangan Pemkab Sumenep.
Sebelumnya, Febriyanto menjalani perawatan di Rumah Sakit PHC Surabaya. Hasil tes usap, yang bersangkutan dinyatakan positif terpapar COVID-19 dan meninggal dunia pada Sabtu (3/10), sekitar pukul 16.05 WIB.
Jenazah Totok, sapaan karib almarhum, dikebumikan di sebelah barat Taman Makam Pahlawan Sumenep.
Berdasarkan rilis Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Jatim, Kabupaten Sumenep termasuk salah satu daerah di Jawa Timur dengan status penyebaran Covid-19 kategori parah atau zona merah.
Jumlah warga di kabupaten paling timur di Pulau Madura yang terkonfirmasi positif Covid-19 hingga 4 Oktober 2020 sebanyak 406 orang, dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 326 orang dan sebanyak 26 orang sisanya meninggal dunia.
Kabupaten Sumenep menempati urutan kedua dalam hal jumlah warga yang positif Covid-19 di Pulau Madura.
Jumlah terbanyak berada di Kabupaten Bangkalan, yakni 528 orang, Sumenep sebanyak 406 orang, Pamekasan 336 orang, dan yang paling sedikit Kabupaten Sampang, yakni sebanyak 260 orang.
Awalnya, Kabupaten Sumenep tergolong kabupaten dengan jumlah warga paling sedikit yang terkonfirmasi Covid-19.