Senin 05 Oct 2020 11:41 WIB

Pandemi, Bisnis Data Center Tumbuh Subur di Jabar

Jumlah daya listrik yang menyala untuk bisnis data center Jabar mencapai 48.930 kVA.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Layanan internet (ilustrasi). Pandemi Covid-19 membuat bisnis data center tumbuh subur di Jabar.
Foto: www.freepik.com
Layanan internet (ilustrasi). Pandemi Covid-19 membuat bisnis data center tumbuh subur di Jabar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Merebaknya pandemi Covid-19 berimbas pada meningkatnya penggunaan internet masyarakat. Hal ini kemudian berdampak pada tumbuhnya bisnis data center, khususnya di wilayah Jawa Barat (Jabar).

Menurut Manager Komunikasi PLN UID Jabar, Iwan Ridwan, PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat mencatat peningkatan pasang baru listrik untuk pembangunan data center di Provinsi Jawa Barat. "Pada periode Juli sampai September 2020, jumlah daya listrik yang telah menyala untuk bisnis data center di Jawa Barat mencapai 48.930 kVA," ujar Iwan kepada wartawan, Senin (5/10).

Menurut Iwan, angka ini menjadikan perusahaan data center sebagai pelanggan yang mendominasi pasang baru untuk segmen bisnis tegangan menegah.  Termasuk, dengan pelanggan data center tersebut, total sebanyak 22 pelanggan industri dan bisnis Tegangan Menengah berbagai jenis telah selesai pemasangan baru listriknya untuk periode Juli hingga akhir September 2020.

"Total kapasitas mencapai 119.545 kVA," katanya.

Menurutnya, segmen industri terdiri dari industri otomotif, semen, peleburan biji besi, pengolahan briket dari kelapa, pengolahan kayu, pengolahan air bersih, dan peralatan manufaktur. Sedangkan untuk sektor bisnis, selain data center adalah pergudangan dan apartemen.

PLN UID Jawa Barat, kata dia, telah selesai melakukan penyalaan pada sejumlah industri tekstil dan pengolahan makanan yang mendaftar tambah daya listrik Tegangan Menengah pada periode Juli sampai September 2020.

"Kapasitas daya untuk 8 industri tekstil yang tambah daya tesebut kini menjadi 13.190 kVA dan 11 industri pengolahan makanan dayanya menjadi 56.896 kVA," katanya.  

Industri tekstil tersebut, kata Iwan, tersebar lokasinya mulai dari Majalaya,Cimahi, hingga Gunung Putri, dengan delta penambahan daya sebesar 5.000 kVA. Adapun industri bahan, kemasan dan pengolahan makanan berada di Karawang, Depok, Cirebon, Bekasi, dan  Majalaya, dengan delta penambahan daya sebesar 18.661 kVA.

Selain itu, menurut Iwan, di tengah pandemi yang masih melanda, puluhan pelanggan industri di bidang lain juga mulai meningkatkan kapasitas listriknya seperti industri keramik, otomotif, alat berat, mesin, genteng, penggilingan karet, pengolahan rotan, dan farmasi.

Ada pula, kata dia, pelanggan bisnis seperti super market, hotel, dan apartemen yang mulai bertahap melakukan tambah daya. "Tercatat total 59 pelanggan industri dan bisnis Tegangan Menengah yang melakukan tambah daya di trimester ke 3 tahun 2020, kini kapasitasnya menjadi 131.479 kVA, dengan delta daya 62.428 kVA," katanya.

PLN UID Jawa Barat, kata dia, berkomitmen untuk menyediakan listrik yang andal bagi para pelaku industri dan bisnis sebagai wujud dukungan PLN menjadi destinasi wisata dan industri di Jawa Barat. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement