REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklaim, angka positivity rate atau rata-rata pasien terkonfirmasi positif dari hasil tes menunjukkan penurunan. Dimana saat ini angka positivity rate Covid-19 Jatim sekitar 10 persen. Persentase itu, kata dia, menunjukkan semakin sedikit kasus positif Covid-19 yang ditemukan, meskipun testing terus ditingkatkan.
"Saat ini, positivity rate Jatim telah turun dari 31 persen di Bulan Juli, menjadi 10 persen per minggu ini. Ini merupakan pertanda bahwa intervensi kita on the right track,” kata Khofifah di Surabaya, Rabu (7/10).
Selain itu, kata Khofifah, Rate of Transmission atau tingkat penularan Covid-19 di Jawa Timur juga dibawah angka 1 selama 14 hari terakhir. Data per Senin 5 Oktober 2020 tingkat penularan Covid-19 Jatim berada di angka 0,93 poin. Artinya, penyebaran Covid-19 di Jatim sudah semakin terkendali. Namun, masyarakat tetap diminta untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan atau 3 M dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun.
"Penurunan kasus Covid-19 di Jawa Timur juga dapat dilihat di BOR (Bed Occupancy Rate/ rata-rata keterisian tempat tidur) rumah sakit di Jawa Timur yang konsisten menurun," kata Khofifah.
Ia menyebutkan, dua minggu sebelumnya, BOR rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Timur adalah 49 persen. Laporan terakhir dari Kemenkes RI menunjukkan bahwa BOR Jawa Timur berada di angka 38 persen. "Padahal standar WHO kapasitas bed dikatakan aman bila di bawah 60 persen. Artinya memang benar, tren kasus cenderung menurun,” ujarnya.