Rabu 07 Oct 2020 16:29 WIB

Jangan Lupa, Petang Ini Puncak Hujan Meteor Draconic

Puncak hujan meteor Dracobid pada 8 Oktober pukul 18.15 hingga 21.30 WIB.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
hujan meteor
Foto: Dominic Alves/Flickr
hujan meteor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petang ini akan terjadi puncak hujan metoer Draconid. Dilansir dari laman Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), hujan meteor draconic aktif sejak 6 hingga 10 Oktober.

Puncaknya terjadi  pada 8 Oktober. Hujan meteror ini dapat disaksikan sejak pukul 18.15 hingga 21.30 dengan intensitas intensitas antara 4 (untuk wilayah Kupang) dan 6 meteor per jam untuk wilayah Banda Aceh jika cuaca cerah dan bebas polusi udara. Bagi daerah perkotaan bisa melihat 1-2 meteor per jam. Hujan meteor ini paling baik diamati dari belahan bumi utara.

Baca Juga

Dilansir dari Inverse, hujan metor tahunan ini terjadi sekitar waktu yang sama setiap tahun. Hujan meteor ini terjadi saat Bumi melintasi jejak orbit Komet 21P/Giacobini-Zinner.

Komet kecil, dengan diameter sekitar 1,24 mil, mengorbit Matahari setiap enam setengah tahun. Puing es dan batu yang jatuh dari komet bertabrakan dengan atmosfer bagian atas Bumi saat planet manusia ini melintasi jalur komet, yang mengakibatkan hujan meteor terjadi.

Puncak pancuran pada lima meteor per jam, menawarkan pertunjukan cahaya sederhana di langit malam.  Namun, jika puncak hujan meteor jatuh pada saat yang sama ketika komet induknya berada paling dekat dengan Matahari, maka Draconid diketahui menurunkan hujan ratusan dan ribuan meteor per jam. Fenomena ini terakhir kali terjadi pada 2011, di mana orang-orang di Bumi dapat melihat hujan Draconid turun hingga 600 meteor per jam.

Tidak seperti hujan meteor lainnya, Anda tidak harus begadang hingga larut malam untuk mengamati Draconid. Sebaliknya, waktu menonton terbaik adalah pada sore hari, tepat setelah Matahari terbenam.

Jika tinggal di kota yang padat penduduk, cara terbaik untuk menyaksikan Draconid adalah dengan berada di bangunan atau tempat setinggi mungkin untuk meminimalkan polusi cahaya. Berada di balkon atau atap sangat dianjurkan.

Anda juga perlu memblokir cahaya yang datang dari layar perangkat elektronik atau senter. Kemudian, biarkan mata Anda terbiasa dengan kegelapan selama sekitar 30 menit sebelum melihat ke arah langit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement