REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo menyatakan akan melakukan penyederhanaan agenda demi menghemat 30 miliar yen atau sekitar 283 juta dolar Amerika Serikat.
Pada Maret lalu, pemerintah Jepang bersama dengan komite Olimpiade internasional (IOC) sepakat untuk menunda penyelenggaraan Olimpiade Tokyo hingga 2021 mendatang karena pandemi COVID-19.
Sejak saat itu, IOC menjanjikan dana mencapai 800 juta dolar AS sebagai kompensasi atas penundaan tersebut. Akan tetapi, pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo hingga kini masih belum memastikan angkanya.
Hari ini, seluruh anggota panitia Olimpiade Tokyo 2020 menggelar presentasi virtual kepada IOC. Dalam presentasi itu, pihak panitia memaparkan lebih dari 50 agenda yang akan disederhanakan saat berlangsungnya Olimpiade Tokyo tahun depan.
Beberapa agenda yang disederhanakan itu, diantaranya pengecatan sejumlah arena pertandingan, pelaksanaan kegiatan pawai obor serta pengurangan jumlah personel non-atlet yang datang ke Olimpiade Tokyo.
Sementara itu, CEO Olimpiade Tokyo 2020 Toshiro Muto menambahkan masih ada lagi beberapa agenda yang akan disederhanakan oleh pihaknya dalam rangka menghemat pengeluaran.