REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan memastikan fasilitas umum di Jakarta yang dirusak massa tak dikenal imbas dari aksi demonstrasi penolakan Undang-undang Cipta Kerja, segera berfungsi kembali. Sementara untuk halte Transjakarta yang dibakar, belum bisa dipastikan kapan akan kembali dibuka kembali.
"Kami di Jakarta Pemprov DKI memastikan bahwa seluruh fasilitas umum berfungsi sesegera mungkin. Seluruh fasilitas umum kemungkinan akan berfungsi kembali malam ini, mudah-mudahan bersih," kata Anies di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis (8/10).
Fasilitas-fasilitas umum yang sudah bisa beroperasi untuk saat ini, kata Anies, adalah fasilitas jalan akan dibersihkan dan akan segera dibuka, kemudian halte-halte TransJakarta akan dibersihkan meski belum dibuka. "Dari tadi siang semua jalan semua fasilitas umum akan bisa aman. Ada halte TransJakarta yang rusak, ini akan kita perbaiki semua, namun tidak bisa malam ini, ini akan kami bersihkan dulu," ujar Anies.
Anies sebelumnya menemui demonstran yang terkonsentrasi di Bundaran Hotel Indonesia dan meminta mereka untuk tertib serta pulang. Sebagian besar mereka dipulangkan menggunakan truk-truk militer.
Diinformasikan, ada sekitar 18 halte TransJakarta yang dibakar dan dirusak massa tak dikenal, dua pos polisi dibakar, Gedung Kementerian ESDM mengalami kerusakan dan beberapa jalan ditutup, imbas dari demonstrasi memprotes Undang-undang Cipta Kerja, Kamis ini.
Sebelumnya, massa yang terdiri dari mahasiswa dan siswa sekolah atas, dilaporkan bentrok dengan aparat kepolisian di sekitar Museum Gajah Jalan Medan Merdeka Barat dan Harmoni, Jakarta Barat.
Massa yang ada di Museum Gajah, berhasil dipukul mundur, bentrok lagi di Bundaran Patung Arjuna Widjaja, bahkan satu pos polisi di sana dibakar oleh massa. Massa kembali dipukul mundur ke arah Medan Merdeka Selatan, namun tak lama massa kembali dipukul mundur ke arah Stasiun Gambir, namun berhasil ditahan oleh barikade yang dijejerkan oleh massa di depan Istana Wakil Presiden.
Saat massa kembali maju ke arah patung Arjuna Widjaja, terjadi insiden pelemparan batu ke Gedung Balai Kota Jakarta, sedikitnya tiga unit kendaraan mobil menjadi korban pelemparan.
Dari pantauan di lokasi, banyak demonstran yang dievakuasi oleh mobil ambulans karena terpapar gas air mata yang ditembakkan aparat, bahkan satu mobil ambulans diisi beberapa orang. Sementara sisanya dievakuasi menggunakan sepeda motor.
Seperti diketahui, sejumlah elemen masyarakat, mahasiswa dan buruh menggelar aksi penolakan terhadap pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja oleh DPR RI pada sejumlah lokasi di Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia sejak Senin pekan ini.