Jumat 09 Oct 2020 16:01 WIB

Politikus Korsel Dukung BTS tidak Ikut Wajib Militer

BTS dianggap sudah berbuat banyak untuk Korsel.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Personel BTS ketika hadir di Youth Day, Korea Selatan, 19 September. Politikus Korsel menganggap BTS telah banyak berjasa bagi negara hingga tak lagi perlu jalani program wajib militer.
Foto: EPA
Personel BTS ketika hadir di Youth Day, Korea Selatan, 19 September. Politikus Korsel menganggap BTS telah banyak berjasa bagi negara hingga tak lagi perlu jalani program wajib militer.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Politikus terkemuka Korea Selatan mendesak para pejabat untuk mengizinkan para personel Bangtan Boys (BTS) tidak mengikuti wajib militer. Menurut politisi itu, BTS telah berbuat banyak untuk negara.

"Tidak semua orang harus mengangkat senjata untuk mengabdi pada negara," kata Noh Woong-rae, seorang anggota senior dari Partai Demokrat di Korsel, seperti dikutip dari laman Ace Showbiz, Jumat (9/10).

Baca Juga

Sementara itu, politikus Jeon Yong-gi mengusulkan revisi undang-undang yang memungkinkan bintang K-Pop menunda wajib militer hingga usia 30 tahun. Aturan saat ini, wajib militer harus dilakoni pemuda berusia antara 18 dan 28 tahun.

Mereka harus bertugas di militer selama dua tahun, sebagai bagian dari kebijakan pertahanan negara terhadap Korea Utara. Menurut Jeon Yong-gi, lebih adil apabila para bintang K-Pop tidak bebas dari wajib militer, hanya menundanya.