REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Sebuah hotel bintang lima di Hong Kong diperintahkan tutup selama dua pekan setelah seorang pegawainya dinyatakan positif Covid-19. Semua tamu harus dievakuasi.
Hotel tersebut bernama Royal Garden. Ia berlokasi Tsim Sha Tsui. Perintah penutupan datang dari Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong.
Dalam sebuah pernyataan di situs webnya, hotel dengan 504 kamar itu mengatakan telah diberitahu untuk mengevakuasi semua tamu sebelum tengah hari pada Jumat (9/10). Pihak manajemen akan melakukan pembersihan di seluruh sudut gedung.
Pegawai di Royal Garden yang dinyatakan positif Covid-19 adalah seorang pelayan. Dia bekerja di restoran Vietnam di hotel tersebut. Dia terakhir kali bekerja selama beberapa jam pada 3 Oktober. Enam rekannya telah dikirim ke karantina.
Otoritas kesehatan meminta pelanggan yang makan di restoran antara 30 September dan 3 Oktober untuk berkonsultasi dengan dokter jika mereka merasa tidak enak badan. Direktur Eksekutif the Federation of Hong Kong Hotel Owners Michael Li Hon-shing mengatakan industri perhotelan telah mengeluarkan pedoman kepada operator untuk mencegah orang dari rumah tangga berbeda tinggal di ruangan yang sama.
Hal itu karena kesepakatan staycation semakin populer. Sedangkan, kegiatan itu menimbulkan risiko penularan."Kita perlu mencegah orang mengadakan pesta di kamar seperti untuk (akomodasi)," kata Li, dikutip laman South China Morning Post.
Peraturan pembatasan di sekitar wilayah Tsim Sha Tsui memang telah dilonggarkan. Sejak 18 September lalu, bar dan pub di kota itu diizinkan beroperasi kembali. Namun, sempat ditemukan 10 kasus Covid-19 yang terkait dengan bar China Secret.
Hal itu sempat memicu kekhawatiran bahwa bar-bar di sana akan diperintahkan tutup kembali. Namun, Ketua Licensed Bar and Club Association Ben Leung mengatakan otoritas berwenang belum menyinggung tentang penutupan lagi dalam pertemuan dengan para pelaku industri tersebut baru-baru ini.