REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Isra Miraj merupakan peristiwa agung yang dialami khusus oleh Rasulullah SAW. Keagungan Isra Miraj ini pun diabadikan Alquraan dalam surat Al-Isra’ ayat 1:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Mahamendengar lagi Mahamengetahui.”
Muncul pertanyaan mengapa Allah SWT mengadakan Isra Miraj untuk Muhammad SAW? Menurut Ibnu Arabi dalam Syajarah Al-Kauwn yang telah distudikritisi (tahqiq) oleh KH Zainul Maarif, Nabi Muhammad SAW di-Isra Mirajkan karena Nabi adalah inti semesta. Sejauh semesta hadir karena hakikat cahaya Nabi Muhammad SAW, maka semesta ingin berterima kasih kepadanya.