REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Laznas BMH terus berupaya menghadirkan kemudahan bagi masyarakat dan pesantren yang mengalami krisis air bersih. Contohnya santri dan warga yang berada di Pesantren BMH menyalurkan bantuan sumur bor ke pesantren tersebut, Jumat (9/10).
"Alhamdulillah, mulai hari Jumat (9/10), air bersih yang selama ini didambakan masyarakat dan pihak pesantren, Allah datangkan melalui wasilah program sumur bor BMH Sulawesi Barat. Ini merupakan sebuah kebahagiaan bagi kami semua," terang Kepala BMH Perwakilan Sulawesi Barat, Rahmat Wijaya dalam rilis yang diterima Republika.co.id
Sebelum ini, santri dan masyarakat harus rela menggunakan air yang kurang layak, kurang bersih dan sedikit berbau. Saat digunakan untuk keperluan, air yang ada justru sangat mengganggu.
"Kalau dipakai mencuci, apalagi pakaian berwarna putih, maka seketika pakaian akan berubah warna kekuningan," tutur pengasuh pesantren, Ustadz Didi Jarwo.
"Oleh karena itu, kami sangat bersyukur kepada Allah dengan adanya program sumur bor BMH ini. Sangat mulia program BMH membantu kami dan masyarakat di sini dapat mudah mendapatkan akses air bersih. Air bersih yang mengalir ini insya Allah menjadi jariyah yang memudahkan santri dan masyarakat dalam beribadah, menuntut ilmu, dan segala kebutuhan kebersihan dan kesucian," imbuhnya.
Sumur bor di lokasi Tobadak 2 ini menjadi titik ke-4 yang berhasil dibantu oleh BMH Perwakilan Sulbar untuk mengatasi krisis air bersih.
"Alhamdulillah, ini adalah lokasi ke 4 yang berhasil ditemukan sumber air bersih melalui program sumur bor BMH Perwakilan Sulbar. Tentu ini adalah wujud dedikasi umat Islam yang selalu peduli kepada sesama melalui BMH," pungkas Rahmat Wijaya.