Senin 12 Oct 2020 16:20 WIB

Hutama Karya Modifikasi Simpang Susun Tol Surabaya-Gresik

Hutama Karya menargetkan proyek tersebut dapat rampung sebelum Juli 2021.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Menjelang akhir 2020, PT Hutama Karya (Persero) menggarap salah satu proyek simpang susun pada ruas Tol Surabaya-Gresik.
Foto: Antara/Rony Muharrman
Menjelang akhir 2020, PT Hutama Karya (Persero) menggarap salah satu proyek simpang susun pada ruas Tol Surabaya-Gresik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang akhir 2020, PT Hutama Karya (Persero) menggarap salah satu proyek simpang susun pada ruas Tol Surabaya-Gresik. Saat ini, Hutama Karya resmi akan memulai pengerjaan proyek modifikasi Simpang Susun Romokalisari di Jalan Tol Surabaya-Gresik di Jawa Timur.

“Dalam proyek ini, kami akan menggarap bagian pekerjaan jembatan. Akan ada dua jalur main road interchange dalam modifikasi Simpang Susun Romokalisari dengan masing-masing jalur sepanjang 0,7 kilometer,” kata Direktur Operasi II Hutama Karya Novias Nurendra dalam pernyataan tertulisnya, Senin (12/10).

Dia menuturkan, Hutama Karya menargetkan proyek tersebut dapat rampung sebelum Juli 2021. Dia memastikan, Hutama Karya memiliki portofolio yang baik dalam pembangunan infrastruktur jembatan khususnya di jalan tol seperti sebelumnya membangun Jembatan Youtefa di Papua dan juga saat ini tengah menggarap mega proyek Jalan Tol Trans Sumatera serta Jembatan Pulau Balang II di Kalimantan Timur.

Novias optimistis proyek tersebut dapat selesai tepat waktu. “Karena dalam pengerjaannya didukung dengan SDM yang berkualitas melalui engineer kami,” tutur Novias.

Dia menambahkan, akan ada beberapa metode yang digunakan dalam akselerasi penyelesaian proyek tersebut. Beberapa diantaranya seperti penambahan jumlah alat untuk pekerjaan pemancangan dan erection girder serta pembagian zona area kerja yang merata.

“Meski di tengah pandemi, Hutama Karya membuktikan bahwa perusahaan tetap bekerja sebaik mungkin untuk menghubungkan kebaikan di nusantara,” ungkap Novias.

Sementara itu, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan modifikasi akses simpang susun tersebut merupakan satu kesempatan yang harus dimanfaatkan secara baik. Hedy menuturkan, proyek tersebut untuk kemudahan masyarakat sehingga perlu memperhatikan kualitas konstruksi agar tetap terjamin dan terus terjaga.

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menerangkan, nantinya kehadiran simpang susun tersebut dapat memberikan peran penting bagi masyarakat. “Ini sejalan dengan salah satu tema besar BPJT yaitu kehadiran jalan tol sebagai nilai tambah bagi pembangunan di sekitar koridor yang terkoneksi dengan jalan tol dan pelabuhan serta jalan tol dengan Stadion Gelora Bung Tomo,” ungkap Danang.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Modifikasi Simpang Susun Romokalisari yang berlokasi di Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur merupakan penambahan lingkup dari proyek Jalan Tol Surabaya Gresik milik PT Margabumi Matraraya. Simpang susun tersebut akan mempermudah dan mempercepat akses menuju Jalan Lingkar Luar Barat dan Terminal Teluk Lamong.

Selain itu, simpang susun tersebut juga menjadi akses utama untuk menuju Stadion Bung Tomo yang akan menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Piala Dunia U20 pada 2021. Proyek tersebut juga dapat mendukung peningkatan dan kelancaran perekonomian di wilayah Surabaya barat dan sekitarnya sehingga memperlancar distribusi dan menurunkan biaya logistik barang dan jasa antar wilayah di Jawa Timur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement