Kamis 15 Oct 2020 04:55 WIB

Penemuan Ilmuwan Muslim yang Diklaim Barat (2)

Konsep ilmuwan Muslim ratusan tahun lebih maju dibandingkan ilmuwan Barat.

Penemuan Ilmuwan Muslim yang Diklaim Barat (2). Ilustrasi Ilmuwan Muslim
Foto: Foto : MgRol_93
Penemuan Ilmuwan Muslim yang Diklaim Barat (2). Ilustrasi Ilmuwan Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dosen FAI UMSU dan Kepala OIF UMSU Arwin Juli Rakhmadi Butar Butar

JAKARTA -- Pada bagian ini akan dikemukakan 14 penemuan dan atau konsep ilmuwan Muslim yang dikaitkan (diklaim) dengan sarjana-sarjana Barat, yang merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya.

Baca Juga

Sebelas, Dalam kedokteran modern dikenal istilah "Kocher" dan “walcher”. Kocher adalah instrumen bedah berbentuk gunting, bergerigi, dan tajam, yang berfungsi untuk menjepit jaringan tubuh maupun pembuluh darah, untuk menghentikan pendarahan dan fungsi-fungsi lainnya. Sedangkan Walcher adalah menyederhanakan pekerjaan yang sulit.

Faktanya, ahli bedah Islam terkemuka asal Spanyol bernama Abu al-Qasim az-Zahrawi dalam bukunya “Kitab al-Tashrif” telah menjelaskan teknik klinis modern untuk merawat bahu yang terkilir (sekarang disebut metode Kocher) dan menyederhanakan pekerjaan yang sulit (sekarang disebut posisi Walcher).

Lebih lanjut Az-Zahrawi digambarkan oleh Pietro Argallata (w. 1423 M) tanpa diragukan lagi sebagai kepala semua ahli bedah. Sedangkan Jacques Delechamps (w. 1588 M), ahli bedah asal Prancis, menggunakan teks “at-Tashrif”, lalu mengukuhkan prestise az-Zahrawi sepanjang abad pertengahan dan hingga era Renaissance.

Dua belas, John Wallis (w. 1703 M) dalam penelitiannya menggunakan konstruksi geometris khusus tentang salah satu postulat Euclid, selanjutnya lagi teknik ini digunakan oleh Saccheri (w. 1733 M), Faktanya, Nashiruddin ath-Thusi (w./) telah mengembangkan konstruksi geometris khusus sehubungan dengan postulat kelima Euclid. Sayangnya, dua ilmuwan Barat ini sama sekali tidak memberikan kredit kepada Al-Thusi.

Tiga belas, Michael Servetus (w. 1553 M) dan kemudian William Harvey dikreditkan dengan penemuan sirkulasi darah. Faktanya, 300 tahun sebelumnya, seorang dokter Muslim abad ke-13 M asal Suriah bernama Ibn Nafis telah menggambarkan proses sirkulasi darah. Informasi ini di antaranya dapat disimak dalam artikel yang ditulis oleh Max Meyerhof.

Empat belas, Paracelsus, ahli kimia asal Swiss, diklaim sebagai pionir penggunaan zat kimia dan mineral dalam kedokteran. Dia sering pula dianggap sebagai bapak toksikologi. Faktanya, ahli kimia asal Persia bernama Zakariya ar-Razi telah memiliki konsep tentang hal itu. Ar-Razi menyatakan bahwa karakteristik belerang, garam dan merkuri ditemukan di hampir semua hal.

Lima belas, Astronom Jeremiah Horrocks (w. 1641 M) dianggap sebagai orang pertama meneliti dan mengamati transit Venus. Faktanya, Ibn Sina telah mengamati transit Venus pada 24 Mei 1033 M. Ini di antaranya diungkap dalam majalah “Sky and Telescope” Amerika yang menyatakan bahwa astronom Barat pada tahun 1761 M bukan yang pertama melihat transit Venus.

Ilmuwan terkenal Ibn Sina adalah orang lebih dulu melihat Venus sebagai tempat di permukaan matahari. Sehingga diduga Ibn Sina sebenarnya telah menyaksikan transit Venus pada Mei 1032 M. Meskipun para ahli sebelumnya berpikir bahwa transit Venus tidak akan terlihat di mana Ibn Sina tinggal. Namun diduga Ibn Sina mungkin telah melihat peristiwa transit Venus itu dari dua kota di Iran yaitu Isfahan (tempat Ibn Sina tinggal) atau di Hamadan (dimana dia meninggal dunia).

Enam belas, Kepler diasosiasikan sebagai penemu konsepsi pasang surut air laut, yang dihasilkan oleh tarikan gravitasi yang disebut gaya pasang surut. Faktanya, seperti dikemukakan Phillip K. Hitti, ini pertama kali dijelaskan oleh astronom Muslim bernama Abu Ma’syar al Balkhi.

 

 

sumber : Suara Muhammadiyah
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement