Kamis 15 Oct 2020 12:35 WIB

Orang Tua Diminta Pastikan Anaknya tidak Ikut Demo

Saat pandemi orang tua harus terlibat tahu pasti di mana anaknya.

Red: Indira Rezkisari
Orang tua saat akan menjemput anaknya yang ditahan karena terlibat aksi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/10). Polda Metro Jaya mengamankan 561 demonstran yang didominasi oleh remaja berstatus pelajar yang diduga terlibat kerusuhan saat aksi penolakan Undang-Undang Cipta kerja. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Orang tua saat akan menjemput anaknya yang ditahan karena terlibat aksi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/10). Polda Metro Jaya mengamankan 561 demonstran yang didominasi oleh remaja berstatus pelajar yang diduga terlibat kerusuhan saat aksi penolakan Undang-Undang Cipta kerja. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau kepada orang tua untuk ikut mengawasi para pelajar agar tidak ikut aksi demonstrasi, bahkan terlibat kisruh dengan aparat keamanan. Pernyataan Anies keluar setelah ratusan anak dan pelajar terciduk akibat terkait demo penolakan UU Ciptaker.

"Saat ini, saya mengimbau orang tuanya untuk mereka mendidik anak-anaknya bersama di rumah dan orang tuanya membimbing mereka," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kamis (15/10).

Baca Juga

Hal tersebut memperkuat pernyataan Anies pada Rabu (14/10) malam yang menyebutkan bahwa tanggung jawab pelajar ikut berdemo bukan hanya di pihak sekolah. Karena sedang tidak ada kegiatan pembelajaran di institusi pendidikan akibat Covid-19.

"Lain halnya kalau hari biasa, kalau hari-hari sekolah kan sekolah biasa. Seperti dulu misalnya tahun lalu, guru menjaga agar anak-anak tetap berada di sekolah sampai jam sekolah selesai. Kalau sekarang lebih banyak di rumah," ujar Anies.