OLEH PRIYANTONO OEMAR
Pada 13 Juni 1918, RM Notosuroto melangsungkan pernikahannya di Belanda dengan mengenakan pakaian pengantin Jawa, dengan bawahan kain batik. Mempelai istrinya adalah gadis Belanda. Di Hindia Belanda, keberadaan menantu dari Jawa masih dianggap sebelah mata oleh orang Belanda. Koran Djawa Tengah --yang dinyatakan pailit oleh pengadilan di Semarang...
Berita Lainnya