REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Hampir dua pekan lalu Manchester United dihadapkan pada mimpi buruk, saat Tottenham Hotspur menghancurkan mereka dengan skor 6-1 di Old Trafford dalam ajang Liga Primer Inggris. Kekalahan itu tentu membuat wakil ketua eksekutif Ed Woodward dan negosiator Matt Judge mendapat kritik setelah belanja pemain yang mengecewakan.
Walaupun situasi keuangan yang sulit dijadikan alasan sebagai penyebab lambatnya gerak MU di bursa transfer. Tapi pembantaian oleh Spurs di Old Trafford bagai cambukan buat Ed Woodward. MU langsung mendatangkan tiga pemain sekaligus pada Deadline Day bursa transfer, yaitu Edinson Cavani, Facundo Pellistri dan Alex Telles.
Tapi, Ed Woodward diklaim belum mendapatkan pemain impiannya, yaitu Son Heung-Min, yang jadi pemain andalan Spurs. Son, dua pekan lalu berhasil mengacak-acak pertahanan United. Pemain asal Korea Selatan itu sudah mengoleksi 59 gol dalam 164 pertandingan di Liga Inggris untuk Spurs, dan reputasinya membuat ia jadi salah satu talenta terbaik di Liga Inggris.
Dikutip dari Manchestereveningnews, Jumat (16/10), Son pun kemudian menyalip popularitas United di Korea Selatan, berdasarkan penelitian Nielsen Fan Insight. Padahal, MU sebelumnya paling populer di negeri gingseng tersebut, didorong oleh mantan pemainnya Park Ji-sung, yang tujuh tahun di Old Trafford. Dalam kurun waktu lima tahun, Tottenham telah menyalip Arsenal, Chelsea, Real Madrid, Barcelona dan sekarang United sebagai klub paling populer di pasar dengan 21,4 persen pendukung Tottenham Korea Selatan dibandingkan dengan 6,1 persen menyusul posisi kedua United.
Karena itu, Son dianggap sebagai pemain yang tak bisa ditolak Ed Woodward, jika ada peluang mendapatkannya. Apalagi, United masih bertekad untuk menguasai pasar Asia.