REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Counterpoint Research melaporkan di bulan Agustus, Samsung telah memperlebar celah pangsa pasarnya dengan Huawei, mencapai 22 persen dari penjualan ponsel pintar global untuk bulan tersebut. Informasi ini menurut laporan Counterpoint’s latest Monthly Market Pulse.
Dilansir dari GSMArena, Sabtu (17/10), dibandingkan dengan April tahun ini, Samsung memperoleh dua persen pangsa pasar dan Huawei sekarang berada di 16 persen setelah memecahkan rekor 21 persen pangsa pasar pada April.
Meskipun bulan-bulan awal musim panas lebih sulit bagi pembuat ponsel pintar, terutama saat India melakukan lockdown , Samsung rebound ketika pasar dibuka kembali pada Juli dan Agustus. Meningkatnya ketegangan antara konsumen India dan produk Cina menguntungkan Samsung, yang membantunya mencapai bulan kinerja terbaik di India sejak 2018 berkat pemasaran daring yang agresif.
Apple berhasil mempertahankan pangsa pasar 12 persen dibandingkan April dan dengan peluncuran seri iPhone 12 yang baru, GSMArena berharap dapat melihat peningkatan pangsa pasar hingga kuartal terakhir tahun ini. Meskipun iPhone baru akan datang sedikit lebih lambat tahun ini, penjualan terbaik 2020 seperti iPhone SE (2020) dan iPhone 11 harus menjaga penjualan tetap stabil hingga saat itu.
“Kebijakan geopolitik dan urusan politik antar negara mempengaruhi pasar ponsel cerdas dalam banyak hal. Akan ada aktivitas pemasaran yang meningkat untuk menangkap peluang di wilayah dan sentiment ini. Alhasil, konsentrasi pemain top di pasar smartphone akan semakin kuat. Kami melihat pemain seperti Samsung, Apple, Xiaomi dan OPPO mendapat keuntungan paling besar,” kata analis riset Minsoo Kang.
Xiaomi telah melihat peningkatan pangsa pasar dan diharapkan terus mendapatkan poin karena (dan Oppo) menjadi pembuat ponsel Cina alternatif yang mengisi kekosongan yang tersisa di Eropa oleh pangsa pasar Huawei yang menurun.