Senin 19 Oct 2020 06:10 WIB

Mahasiswa UNY Buat Aplikasi Bantu Petani Tambak

Aplikasi Sahabatambak akan mengolah dan menganalisis data yang didapat dari sensor.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Petani memanen garam di area tambak. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/YUSUF NUGROHO
Petani memanen garam di area tambak. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Salah satu masalah utama yang dialami petani tambak saat ini adalah belum adanya sistem monitoring suhu, pH, dan kadar oksigen air tambak. Padahal, semua jadi komponen penting pemantauan, dan keterlambatan penanganan bisa pengaruhi kematian ikan.

Komponen itu sangat berpengaruh terhadap kualitas dan hasil panen mitra. Maka itu, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merancang satu aplikasi smart pond management system yang mereka beri nama Sahabatambak.

Ada Muhlisun Nur Hidayah dan Rifky Ari Yunanto (Teknik Informatika), Ardi Jati Nugroho Putro (Teknik Mesin), Yuliari Suprihatin (Kimia) dan Intan Diah Kusuma (Teknik Boga). Sahabatambak memiliki dua instrumen yaitu kapal dan aplikasi.

"Kapal berfungsi untuk mendapatkan data kondisi tambak, sedangkan aplikasi berfungsi untuk menampilkan hasil analisis data dan menampilkan solusi dan informasi yang bermanfaat," kata Muhlisun, Ahad (18/10).

Rifky menerangkan, pembuatan desain aplikasi Sahabatambak terbagi menjadi dua bagian. Ada desain interface berbasis website, lalu desain interface berbasis android untuk memudahkan petani-petani tambak mengoperasikannya.

"Pemilihan platform Android karena banyak dipakai dan mudah digunakan," ujar Rifky.

Ardi menjelaskan, Sahabatambak dibuat berupa kapal berbahan plat berpenggerak motor DC dan bersumber energi dari solar cell. Aplikasi Sahabatambak akan mengolah dan menganalisis data yang didapat dari sensor dalam kapal.

Ada sensor DO, sensor suhu, sensor ultrasonic dan sensor pH. Data dari sensor tersebut dihubungkan dengan Big Data yang berisi data-data dari literasi tentang suhu, kadar oksien, pH air, dan cara penanganan yang tepat. "Literasi dalam Big Data berasal dari jurnal ilmiah, buku-buku hasil penelitian, dan lain-lain," kata Ardi.

Big Data akan terhubung langsung dengan aplikasi Sahabatambak dan memberikan informasi tentang penanganan yang tepat. Karya ini sendiri berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Teknologi tahun 2020. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement