REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perusahaan dirgantara SpaceX meluncurkan 60 platform relai internet Starlink ke orbit. SpaceX berusaha meningkatkan jaringan di negara bagian Washington dan mempromosikan hampir 300 satelit yang diluncurkan sejak Juni tanpa kegagalan.
Sembilan mesin Merlin 1D menyala dan menyalakan roket Falcon 9 dari pad 39A di Kennedy Space Center di Florida pada pukul 8:25:57 pagi EDT (1225:57 GMT) pada Ahad (18/10). Peluncuran ini menandai misi Falcon 9 ke-14 yang didedikasikan untuk menyebarkan satelit untuk SpaceX yaitu jaringan broadband Starlink.
Mesin itu menghasilkan daya dorong 1,7 juta pon, mendorong roket Falcon 9 ke timur laut dari Space Coast Florida. Dua setengah menit kemudian, booster tahap pertama mematikan mesinnya dan terlepas untuk mulai turun menuju kapal drone SpaceX di Samudra Atlantik.
Mesin Merlin tunggal tahap kedua dinyalakan untuk melanjutkan misi ke orbit, dan selubung dua bagian Falcon 9 terlempar hampir tiga setengah menit setelah penerbangan.
Booster setinggi gedung 15 lantai itu berhasil mendarat di kapal drone SpaceX sekitar 400 mil (630 kilometer) timur laut Cape Canaveral. Itu adalah perjalanan keenam ke luar angkasa sekaligus kembali untuk booster khusus ini - yang diberi nama B1051. Booster ini mendapat debutnya pada penerbangan uji coba pesawat ruang angkasa Crew Dragon pada Maret 2019.
Pada saat yang sama, Falcon 9 mengirimkan 60 satelit internet Starlink ke orbit awal. Mesin bagian atas dihidupkan kembali untuk menggerakkan muatan ke orbit sekitar 172 mil (278 kilometer) di atas Bumi, dengan kemiringan 53 derajat ke ekuator. 60 satelit panel terpisah dari roket pada pukul 9:29 pagi EDT (1329 GMT) untuk menyelesaikan misi sukses ke-70 SpaceX secara berturut-turut.
Sebuah kamera terpasang menunjukkan 60 satelit yang mana masing-masing bermassa sekitar seperempat ton terbang bebas dari Falcon 9 di atas Samudra Hindia.
"Ini cara yang bagus untuk memulai hari Minggu,” kata Andy Tran selaku supervisor produksi di SpaceX dilansir dari spaceflightnow pada Senin (19/10).
Dengan peluncuran satelit pada Ahad kemarin, SpaceX telah menempatkan 835 stasiun relai broadband Starlink ke orbit, termasuk prototipe yang tidak akan digunakan untuk layanan komersial. Hal ini memperluas keunggulan SpaceX dalam mengoperasikan armada satelit terbesar di orbit.
Pesawat luar angkasa Starlink baru, yang dibangun oleh SpaceX di Redmond, Washington, diharapkan dapat membuka panel surya dan mengaktifkan pendorong ion kripton untuk mulai menaikkan ketinggiannya menjadi sekitar 341 mil (550 kilometer), di mana mereka akan mulai menyediakan layanan broadband.