Senin 19 Oct 2020 11:11 WIB

Bupati Apresiasi Penelusuran Kontak Erat Sesuai Standar WHO

Kabupaten Cirebon jadi satu-satunya daerah di Jawa Barat yang memenuhi standar WHO.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi.
Foto: Dok Humas Pemkab Cirebon
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Penelusuran kontak erat para pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon berhasil memenuhi standar World Health Organization (WHO). Pencapaian kinerja yang dilakukan Satgas Covid-19 Kabupaten Cirebon bersama tim medis itu mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan.

Salah satunya seperti yang disampaikan Bupati Cirebon, Imron Rosyadi. Apalagi, kata dia, Kabupaten Cirebon menjadi satu-satunya daerah di Jawa Barat yang memenuhi standar WHO tersebut.

Di Kabupaten Cirebon, dari setiap penanganan kasus Covid-19, dilakukan tracing kontak erat terhadap 30 orang, atau 1:30. "Hanya Kabupaten Cirebon (daerah di Jawa Barat) yang bisa mencapai standar tersebut," kata Imron, Ahad (18/10).

Imron menyebutkan, tercapainya standar WHO itu merupakan salah satu bukti kinerja Satgas dan Tim Medis di Kabupaten Cirebon sudah baik. Dia pun mewakili Pemkab Cirebon mengucapkan terima kasih atas upaya semua pihak dalam memberikan penanganan terbaik bagi warga Kabupaten Cirebon.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Satgas penanganan Covid-19 dan tim medis," tutur Imron.

Selain berhasil memenuhi standar WHO dalam tracing kontak erat terkonfirmasi Covid-19, Kabupaten Cirebon juga sudah menggunakan pengobatan terapi plasma. Hal itu diberikan kepada pasien Covid-19 dalam skala berat.

Bahkan, plasma darah yang digunakan untuk terapi sudah bisa diproduksi sendiri oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon. "Sebelumnya, plasma darah tersebut dari RSPAD Gatot Subroto. Tapi sekarang sudah bisa buat sendiri, bahkan sudah mulai digunakan," tukas Imron.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, menyebutkan, saat ini sudah ada dua pendonor plasma darah. "Dari dua pendonor tersebut, menghasilkan sekitar 1.200 cc plasma darah," ujar Enny.

Plasma darah buatan PMI Kabupaten Cirebon itupun sudah mulai digunakan untuk melakukan terapi kepada dua pasien. Kedua pasien itu tengah dirawat di Rumah Sakit Mitra Plumbon dan RSUD Waled.

Setelah menerima pengobatan dengan terapi plasma, kedua pasien tersebut kini sudah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Untuk pasien dalam kondisi berat, saat ini sudah melepas alat bantu oksigen. Sedangkan pasien kritis, kondisinya sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement