Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Miliarder pendiri Microsoft Bill Gates telah memperingatkan bahwa pandemi virus corona bisa saja lebih buruk saat musim gugur daripada musim panas.
Miliarder tersebut telah blak-blakan dalam menasihati tentang COVID-19, Gates juga tak ketinggalan melakukan kritiknya terhadap penanganan virus oleh pemerintah.
"Musim gugur akan menjadi lebih buruk daripada musim panas," kata Gates dalam wawancara dengan Politico Playbook yang dikutip daro Fox Business di Jakarta, Senin (19/10/2020).
Baca Juga: Bill Gates Sesalkan Regulator AS Bikin Ribet Perusahaan Teknologi
"Semua angka terus bertambah, dan itu selalu merupakan kesempatan orang-orang masuk ke dalam ruangan dan itu lebih dingin, kita akan melihat lebih banyak transmisi." tambahnya.
Gates menambahkan keadaan ini akan terus berlanjut sampai AS akan mulai secara aktif mendistribusikan antibodi dan vaksin yang mungkin baru bisa terealisasi pada paruh pertama 2021. Suami dari Melinda Gates ini mengingatkan orang-orang untuk tetap pada protokol kesehatan, memakai masker dan menjaga jarak.
"Sayangnya, kami mendapat banyak kelelahan dan banyak pesan buruk tentang hal-hal ini," katanya. Ia juga menambahkan bagaimana banyak orang di AS yang enggan memakai masker.
Sejumlah negara bagian di Midwest dan Selatan, telah melaporkan rekor tertinggi kasus COVID-19 dan beberapa telah melaporkan jumlah kematian baru yang tinggi sejak musim semi dan musim panas kemarin.
Negara bagian AS yang mengalami kasus virus paling positif per 100.000 orang dalam seminggu terakhir ini menurut analisis New York Times adalah North Dakota, South Dakota, Montana, Wisconsin, Utah, Nebraska, Iowa, Idaho, dan Wyoming.
Negara-negara yang mencatat kematian terbanyak per 100.000 orang dalam seminggu terakhir adalah North Dakota, Arkansas, Missouri, Kansas, South Dakota, Florida, Montana, Mississippi, Iowa, dan Tennessee.
Gates juga mengatakan, secara historis ada skeptisisme berbahaya terkait vaksin, dan kebanyakan orang akan mencari pemimpin yang mereka percayai untuk melihat apakah mereka akan menerima vaksin atau tidak.
"Di sini, apa yang ingin Anda lihat adalah, di mana kita tidak mendapatkan kepatuhan? Dan siapa pemimpin yang mereka harapkan? Pemimpin politik, pemimpin agama, pemimpin ilmiah - dan pesan itu disebarkan," katanya.
Sejauh ini, Amerika Serikat memiliki enam vaksin potensial, dua di antaranya telah memasuki uji klinis fase 3.