Senin 19 Oct 2020 23:40 WIB

Kasus Covid-19 di Solo Mendekati 1.000

Catatan kasus Covid-19 tertinggi di Solo berasal dari Kelurahan Jebres

Rep: Binti Sholikah/ Red: Christiyaningsih
Petugas Dinas Perhubungan mengenakan pelindung wajah (face shield) dan sarung tangan sebelum bertugas di dalam Bus Gatotkaca di Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/7/2020).
Foto: ANTARA /MOHAMMAD AYUDHA
Petugas Dinas Perhubungan mengenakan pelindung wajah (face shield) dan sarung tangan sebelum bertugas di dalam Bus Gatotkaca di Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Jumlah kasus Covid-19 di Kota Solo secara kumulatif hingga Senin (19/10) mencapai hampir mendekati 1.000, tepatnya 965 kasus. Dari 54 kelurahan di Solo, hanya tiga kelurahan yang belum mencatatkan temuan kasus Covid-19.

Tiga kelurahan tersebut yakni Kampung Baru, Punggawan, dan Ketelan. Sedangkan catatan kasus Covid-19 tertinggi berasal dari Kelurahan Jebres yang mencapai 119 kasus, disusul Mojosongo sebanyak 105 kasus, dan Kadipiro 61 kasus.

Baca Juga

Rincian kasus kumulatif tersebut yakni 675 orang dinyatakan sembuh/boleh pulang, 196 orang menjalani isolasi mandiri, 58 pasien dirawat inap, dan 36 orang meninggal dunia. Pada Senin, terdapat tambahan delapan kasus positif Covid-19 serta tambahan satu orang pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.

Wali Kota Solo yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan dengan jumlah kumulatif mendekati 1.000 kasus maka Pemkot bakal melakukan evaluasi terhadap pelonggaran aktivitas warga. Terakhir, Pemkot memberikan kelonggaran bagi anak-anak usia di atas lima tahun untuk berkunjung ke tempat wisata, pusat perbelanjaan, taman bermain, dan area publik lainnya.

"Tetap, karena kita dituntut pengendalian tapi ekonomi harus jalan. Kedua, kebanyakan virus ini semuanya orang tanpa gejala (OTG). Lebih banyak OTG daripada yang bergejala. Sepanjang masker dipakai saya jamin anak-anak tidak terpapar," terang Wali Kota kepada wartawan, Senin (19/10).

Dalam beberapa hari terakhir, ada sejumlah klaster baru bermunculan. Klaster baru tersebut yaitu klaster keluarga dan tetangga, klaster perkantoran swasta, serta klaster ulang tahun di Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan.

Wali Kota mengimbau kepada warganya agar tidak usah merayakan ulang tahun yang mengundang banyak orang di masa pandemi Covid-19. Melainkan cukup dirayakan dengan keluarga inti.

"Sudahlah tidak usah dirayakan dengan mengundang warga banyak biarpun keluarganya sendiri. Kalau untuk keluarga sendiri di rumah tidak pakai masker ya tidak apa-apa," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dengan penerapan 4M. 4M meliputi memakai masker, mencuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir, menjaga jarak fisik, serta menghindari kerumunan.

Para pelaku usaha, pengelola, penyelenggara, atau penanggungjawab tempat dan fasilitas umum juga diminta menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement