REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan rangkaian Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia pada Mei-Juni 2021 mendatang tanpa diawali pesta pembukaan.
Begitu pula di pengujung kompetisi, tidak ada pesta penutupan yang digelar. Pesta sepak bola kategori usia U-20 nanti hanya akan dibuka dengan sambutan dari pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah dan FIFA.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengungkapkan, kebijakan ini sudah sesuai dengan arahan FIFA. Ia menjelaskan, Piala Dunia U-20 juga berbeda dengan Asian Games sebagai kompetisi multi-event. Pada Asian Games, ujarnya, memang diperlukan opening-closing ceremony untuk memeriahkan acara.
"Nah dari FIFA sendiri pembukaan itu dimaknai dengan pertandingan hari pertama. Maka untuk memulai kita diberikan alokasi waktu yg terbatas. Paling itu speech-nya dari pemerintah dan FIFA saja. Dan itu sekitar 5 menit, paling banyak samapai 8 menit," ujar Zainudin dalam keterangan pers usai rapat terbatas, Selasa (20/10).
Hal ini bukan semata karena pandemi Covid-19. Zainudin menyebutkan bahwa dalam tradisi yang dijalankan Piala Dunia U-20, partai perdana memang dianggap sebagai pembuka rangkaian kompetisi.
"Dan akhirnya Bapak Presiden memutuskan untuk kalau begitu kita ikuti saja apa yg diarahkan oleh FIFA. Tadinya kita berharap, saya menyampaikan kalau pertandingan mulai jam 7, kita bisa jam 4 sore," katanya.
Piala Dunia U-20 tahun 2021 mndatang akan diadakan di enam kota di Indonesia. Keenamnya adalah Jakarta, Bandung, Surabaya Palembang, Solo, dan Bali. Dalam sambutan rapat terbatas pagi tadi, Presiden Jokowi juga meminta jajarannya untuk kembali memastikan keamanan penyelenggaraan Piala Dunia U-20, terlebih masih adanya ancaman Covid-19.
Pemerintah, ujar presiden, juga akan memastikan berjalannya protokol kesehatan secara ketat selama penyelenggaraan event olahraga internasional tersebut.