Selasa 20 Oct 2020 21:06 WIB

Ledakan Ranjau di Afghanistan Tewaskan 5 Warga Sipil

Sebuah mobil dan minibus yang membawa penumpang menabrak ranjau darat yang ditanam oleh pasukan Taliban di Kota Maidan pada Selasa - Anadolu Agency

Sebuah mobil dan minibus yang membawa penumpang menabrak ranjau darat yang ditanam oleh pasukan Taliban di Kota Maidan pada Selasa - Anadolu Agency
Sebuah mobil dan minibus yang membawa penumpang menabrak ranjau darat yang ditanam oleh pasukan Taliban di Kota Maidan pada Selasa - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Sedikitnya lima warga sipil tewas dan sembilan lainnya luka-luka dalam ledakan ranjau darat di Provinsi Maidan Wardak, Afghanistan, pada Selasa.

Menurut pemerintah provinsi, sebuah mobil dan minibus yang membawa penumpang menabrak ranjau darat yang ditanam oleh pasukan Taliban di Kota Maidan.

Baca Juga

"Semua korban jiwa maupun luka adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak," kata Muhibullah Sharifzay, juru bicara gubernur provinsi, kepada Anadolu Agency.

Sementara itu, TV lokal 1News melaporkan bahwa 10 orang tewas dalam insiden di jalan utama yang menghubungkan Kota Maidan dengan distrik Jalrez itu.

Pekan lalu, setidaknya 13 warga sipil tewas dalam ledakan ranjau darat di Provinsi Herat Barat.

Insiden itu terjadi di tengah negosiasi perdamaian intra-Afghanistan di Doha, Qatar, yang telah berlangsung selama lebih dari sebulan, karena delegasi dari kedua belah pihak belum menyetujui agenda dan mekanisme resolusi konflik.

Komisi Hak Asasi Manusia Independen Afghanistan mengungkapkan bahwa selama enam bulan pertama tahun ini, sebanyak 1.213 warga sipil tewas dan 1.744 terluka dalam 880 insiden berbeda, termasuk ledakan ranjau darat, serangan udara, dan serangan darat antara pihak-pihak yang bertikai.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/ledakan-ranjau-di-afghanistan-tewaskan-5-warga-sipil-/2012772
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement