Rabu 21 Oct 2020 10:40 WIB

Pemkot Malang Mulai Mendata Masyarakat yang akan Divaksin

Belum diketahui batasan kuota yang akan diterima Kota Malang.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Vaksin Covid-19
Foto: Republika
Vaksin Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mulai mendata masyarakat yang diprioritaskan mendapatkan vaksin Covid-19. Langkah ini dilakukan setelah pemerintah pusat berencana melakukan vaksinasi pada November mendatang.

"Sekarang sudah diperintah oleh pusat, untuk vaksin juga. Kita sekarang sudah mendata, siapa yang akan didulukan siapa yang divaksin, terutama orang-orang yang memberikan layanan publik," kata Wali Kota Malang, Sutiaji kepada wartawan di Kota Malang.

Saat ini, Sutiaji belum menerima batasan kuota yang akan diterima Kota Malang. Namun hal yang pasti, dia menginginkan masyarakatnya bisa mendapatkan layanan vaksin Covid-19 sesegera mungkin. Dengan demikian, permasalahan Covid-19 di Kota Malang dapat segera usai.

Sutiaji tak menampik, tingkat kehalalan vaksin masih menjadi perdebatan di kalangan agamawan. "Tapi kami tidak melihat itu, dari pakar agama itu masih boleh atau tidak. Tapi ini adalah mendesak, kalau mendesak, tidak ada yang tidak (bisa)," jelas pria berkacamata ini.

Saat ini Kota Malang masih berada dalam kategori zona oranye atas kasus positif Covid-19. Total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 1.946 pada Selasa (20/10). Dari jumlah tersebut, 193 orang meninggal dan 1.712 orang telah sembuh sedangkan  41 orang lainnya masih dalam pemantauan.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia berencana program vaksinasi Covid-19 dapat berjalan pada awal November 2020. Rencana ini menyesuaikan kesiapan tiga produsen vaksin Covid-19 di China. Perusahaan-perusahaan tersebut sudah menyanggupi penyediaan jutaan dosis untuk Indonesia.

Cansino menyanggupi 100 ribu vaksin (single dose) pada November 2020 dan sekitar 15 sampai 20 juta di 2021. G42/Sinopharm menyanggupi menyediakan 15 juta dosis vaksin (dual dose) di 2020. Sekitar 5 juta dosis di antaranya akan mulai datang pada November 2020.

Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020 dengan komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November. Kemudian 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama Desember 2020. Lalu ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement