Rabu 21 Oct 2020 18:00 WIB

Hadapi Midtjylland, Gelandang Atalanta Minta Rekannya Fokus

Freuler berjanji akan fokus ke depan.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Mario Pasalic dari Atalanta merayakan gol pembuka selama pertandingan perempat final Liga Champions UEFA antara Atalanta dan Paris Saint-Germain di Lisbon, Portugal 12 Agustus 2020.
Foto: EPA-EFE/David Ramos
Mario Pasalic dari Atalanta merayakan gol pembuka selama pertandingan perempat final Liga Champions UEFA antara Atalanta dan Paris Saint-Germain di Lisbon, Portugal 12 Agustus 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, HERNING -- Gelandang Atalanta, Remo Freuler, ingin timnya fokus melakoni pertandingan agar mendapatkan hasil maksimal melawan FC Midtjylland dalam penyisihan Grup D Liga Champions, di Stadion MCH Arena, Kamis (22/10) dini hari WIB. La Dea akan memulai kembali petualangannya di kompetisi ini setelah dua bulan mengalami kekalahan dari Paris Saint-Germain (PSG) di perempat final musim lalu.

Pemain timnas Swiss ini mengakui, baru-baru ini menonton kembali saat Atalanta melawan PSG. Namun ia tak ingin meratapi kekalahan tersebut. Freuler berjanji akan fokus ke depan dan mempersiapkan diri dengan baik untuk masim ini.

"Saya menonton pertandingan melawan PSG lagi. Tapi dari titik tertentu Anda perlu melihat ke depan. Kami di sini di Denmark dan pertandingan penting menanti kami. Jika kita berpikir tentang tiga bulan lalu, itu berarti kita belum mempersiapkan diri dengan baik,” katanya dikutip dari Football Italia, Rabu (21/10).

Ia menegaskan, timnya harus menetapkan tujuan yang akan dicapai ke depan. Namun yang pasti, Freuler ingin menang di Liga Champions. Ia juga meminta rekannya memberikan perlawanan kepada Midtjylland.

“Itu adalah pertandingan yang bisa kami menangkan tetapi kami tersingkir pada akhirnya,” ujar pemain berusia 28 tahun ini.

Freuler menegaskan, tim asal Denmark tersebut memiliki kekuatan fisik lebih unggul. Mereka juga mempunyai taktik yang bagus. Freuler pun mengaku telah mempersiapkan cara terbaik menghadapi laga nanti.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement