REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nasib striker Serbia Luka Jovic tak hanya suram di atas lapangan, melainkan juga di luar sejak pindah ke Real Madrid pada musim panas 2019. Pemain berusia 22 tahun itu hanya mencetak dua gol pada musim pertamanya bersama raksasa Spanyol. Padahal ia mengemas 17 gol di Bundesliga Jerman bersama Eintracht Frankfurt pada musim 2018/19. Musim ini ketika diberi kesempatan, Jovic tak kunjung memuaskan pelatih Zinedine Zidane.
Skandal terbaru di luar lapangan memperburuk situasi. Menurut laporan CGTN, Sabtu (24/10), Jovic terancam menghadapi hukuman penjara enam bulan di negara asalnya karena diduga melanggar aturan isolasi diri wajib protokol pencegahan Covid-19. Sang striker tidak mematuhi perintah isolasi mandiri selama 14 hari setelah kembali ke Serbia. Dia terlihat berkeliaran di jalanan Beograd dan tertangkap di pesta ulang tahun pacarnya.
Kantor kejaksaan Serbia yang dikutip oleh kantor berita Serbia, Tanjug, menyampaikan Jovic tidak mematuhi protokol kesehatan yang disyaratkan setibanya di negara itu. Ia juga menolak membayar 30 ribu euro untuk kegiatan kemanusiaan sebagai ganti pembatalan dakwaan. Alhasil, ia dapat menerima hukuman berupa penjara enam bulan.
Perilaku Jovic tersebut dikecam oleh Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic, yang mengomel kepada wartawan lokal. "Kita memiliki contoh negatif dari bintang sepak bola yang berpenghasilan jutaan dan telah mengabaikan kewajiban untuk mengisolasi diri sehingga mereka dapat kembali ke rumah," kata Brnabic.
Namun, Jovic telah mengeluarkan pernyataan untuk membela diri, yang bersikeras bahwa dia tidak tahu telah melanggar aturan. "Setibanya kembali di Serbia, mereka menguji saya dan saya negatif. Sayang orang lain tidak profesional dalam pekerjaan mereka dan tidak memberi saya instruksi konkret tentang bagaimana saya harus bersikap selama isolasi," kata Jovic.
Ia meminta maaf kepada semuanya jika membahayakan banyak orang. Ia berharap bersama semua bisa mengatasi pandemi Covid-19. "Saya mendukung penuh Serbia, kita akan mengalahkan ini bersama-sama," kata Jovic.