REPUBLIKA.CO.ID,LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Provinsi Banten menyelamatkan para wisatawan yang mengalami kecelakaan perahu tenggelam di Bendungan Cikoncang.
"Kami menerjunkan tim relawan tangguh untuk penyelamatan korban wisatawan yang tenggelam itu," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Lebak Pebi Riki Pratama di Lebak, Ahad (26/10).
Tim relawan tangguh BPBD Lebak itu memiliki ketrampilan melakukan evakuasi khusus kecelakaan di aliran sungai, bendungan, danau maupun perairan.
Mereka relawan tangguh diterjunkan itu yang bertugas di wilayah selatan Kabupaten Lebak dan dilengkapi perahu karet dan pakaian pelampung.
"Kami mengapresiasi tim relawan itu cepat bergerak sehingga tidak banyak memakan banyak korban jiwa," katanya menjelaskan.
Menurut dia, korban kecelakaan tenggelam di Bendungan Cikoncang tersebut sebanyak tiga orang atas nama Fatma Bin Wawi (12), Nufa Bin Wawwi (9) dan Ruhi Binti Enok (20).
Seluruh korban meninggal dunia sudah dibawa oleh keluarganya untuk dimakamkan di kampung halamannya di Pandeglang.
Saat ini, kata dia, sebelumnya tim relawan BPBD Lebak selalu mengawasi para wisatawan yang naik perahu.
Pengawasan itu untuk memberikan pengamanan dan penyelamatan evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan.
Peristiwa perahu tenggelam di Bendungan Cikoncang kali pertama terjadi dan diduga melebihi kapasitas penumpang.
"Kemampuan daya penumpang perahu tersebut sebanyak 14 orang, namun ditumpangi 28 orang," katanya.
Ia menyebutkan, BPBD Lebak juga selalu berkoordinasi dengan Basarnas Banten, Polairud Banten, Polri dan warga setempat.
Keberhasilan melaksanakan evakuasi itu berkat kerja sama dan koordinasi yang baik, sehingga bisa menyelamatkan para korban kecelakaan tenggelam tersebut. "Kami terus menjalin koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait untuk melakukan evakuasi kecelakaan Bendungan Cikoncang," katanya menjelaskan.