Senin 26 Oct 2020 22:33 WIB

Iran Laporkan Satu Orang Meninggal Per Lima Menit

Data otoritas kesehatan Iran menunjukkan virus corona menewaskan 1 orang per 5 menit

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Orang Iran menghadapi topeng pergi berbelanja di sekitar pasar raya Teheran di Teheran, Iran.
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Orang Iran menghadapi topeng pergi berbelanja di sekitar pasar raya Teheran di Teheran, Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Rumah sakit di banyak provinsi Iran kehabisan kapasitas untuk menangani kasus Covid-19. Padahal, data otoritas kesehatan menunjukan virus corona menewaskan sekitar 300 orang sehari atau satu orang setiap lima menit.

Sebuah keterangan yang dimuat di televisi pemerintah mengatakan satu warga Iran meninggal karena virus corona setiap lima menit. Laporan ini sesuai dengan penghitungan kematian harian yang dilaporkan oleh pihak berwenang di atas atau di bawah 300 selama 20 hari terakhir.

Baca Juga

Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi mengatakan pandemi dapat menyebabkan 600 kematian setiap hari dalam beberapa pekan mendatang. Kondisi tersebut bisa terjadi jika warga Iran gagal mematuhi protokol kesehatan.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Sima Sadat Lari, mengatakan 32.616 orang telah meninggal karena penyakit tersebut dan jumlah kasus yang dikonfirmasi telah mencapai 568.896 pada Ahad (25/10). Beberapa ahli meragukan keakuratan jumlah korban resmi virus corona di Iran.

Sebuah laporan oleh pusat penelitian parlemen Iran pada April menunjukkan jumlah korban virus corona hampir dua kali lipat dari yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan. Laporan itu mengatakan angka resmi virus corona Iran hanya didasarkan pada jumlah kematian di rumah sakit dan mereka yang telah dites positif terkena virus corona.

Sekolah, masjid, toko, restoran, dan institusi publik lainnya di Teheran telah ditutup sejak 3 Oktober. Akibat kasus Covid-19 dan kematian terus mencapai rekor tertinggi, penutupan itu diperpanjang hingga 20 November.

Para pejabat mengatakan tindakan dan pembatasan ekstrem akan diberlakukan di setidaknya 43 kabupaten di seluruh negeri selama satu pekan. Laporan televisi pemerintah menyatakan 21 dari 31 provinsi di Iran berada dalam siaga merah virus corona.

Iran menyalahkan sanksi Amerika Serikat (AS) karena menghambat upaya Teheran untuk mengatasi wabah itu. Washington menuduh Iran menjalankan pemerintahan yang tidak kompeten dan mematikan.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement