Senin 26 Oct 2020 22:00 WIB

Waskita Precast Bidik Kontak Baru Senilai Rp 5 Triliun

Kontrak baru tersebut sebagian besar berasal dari proyek eksternal.

Red: Fuji Pratiwi
Pekerja PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) di WSBP Plant Karawang, Jawa Barat (ilustrasi). PT Waskita Beton Precast Tbk (Waskita Precast) membidik nilai kontrak baru sebesar Rp 5 triliun pada 2020.
Foto: yogi ardhi/republika
Pekerja PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) di WSBP Plant Karawang, Jawa Barat (ilustrasi). PT Waskita Beton Precast Tbk (Waskita Precast) membidik nilai kontrak baru sebesar Rp 5 triliun pada 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Beton Precast Tbk (Waskita Precast) membidik nilai kontrak baru sebesar Rp 5 triliun pada 2020. Hal tersebut menyusul keberhasilan Waskita Precast memperoleh nilai kontrak senilai Rp 1,49 triliun hingga akhir September 2020.

"Kami akan memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan dengan penekanan pada restrukturisasi dan integrasi organisasi dengan mengedepankan pengendalian dan desentralisas," ujar Direktur Utama Waskita Beton Precast Moch Cholis Prihanto saat publicexpose secara virtual, Senin (26/10). 

Baca Juga

Pada kesempatan tersebut, Direksi Waskita Precast menyampaikan, kontrak baru tersebut sebagian besar berasal dari proyek eksternal di antaranya Jalan Tol Binjai Pangkalan, Jalan Tol Padang-Sicincin, dan Jalan Tol Prabumulih-Muara Enim.

Target nilai kontrak baru pada 2020 sebesar Rp 5 triliun akan dicapai lewat beberapa strategi. Antara lain, ekspansi bisnis dengan memperluas pasar eksternal dan memanfaatkan mass products dan modular, kemudian inovasi produk baru.

Direktur Produksi Waskita Precast Hery menyampaikan, utilisasi pabrik hingga akhir September yakni 25 persen. Ia meyakini, angkanya akan meningkat jika integrasi pabrik sudah dilakukan.

 "Jika integrasi plant sudah dilakukan, utilisasinya bisa mencapai 35 persen hingga 40 persen," ungkap Hery.

Selanjutnya, melakukan integrasi dan klaster unit usaha, serta melalukan restrukturisasi fasilitas perbankan baik dari bank Himbara maupun bank swasta.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قُلْ اَيُّ شَيْءٍ اَكْبَرُ شَهَادَةً ۗ قُلِ اللّٰهُ ۗشَهِيْدٌۢ بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْ ۗوَاُوْحِيَ اِلَيَّ هٰذَا الْقُرْاٰنُ لِاُنْذِرَكُمْ بِهٖ وَمَنْۢ بَلَغَ ۗ اَىِٕنَّكُمْ لَتَشْهَدُوْنَ اَنَّ مَعَ اللّٰهِ اٰلِهَةً اُخْرٰىۗ قُلْ لَّآ اَشْهَدُ ۚ قُلْ اِنَّمَا هُوَ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ وَّاِنَّنِيْ بَرِيْۤءٌ مِّمَّا تُشْرِكُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang lebih kuat kesaksiannya?” Katakanlah, “Allah, Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Al-Qur'an ini diwahyukan kepadaku agar dengan itu aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang yang sampai (Al-Qur'an kepadanya). Dapatkah kamu benar-benar bersaksi bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah?” Katakanlah, “Aku tidak dapat bersaksi.” Katakanlah, “Sesungguhnya hanya Dialah Tuhan Yang Maha Esa dan aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah).”

(QS. Al-An'am ayat 19)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement