REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta Internasional Stadium (JIS) akan dibangun menjadi smart stadium berbasis teknologi. Terlebih, stadion ini memang dicanangkan sebagai stadion bertaraf internasional.
Corporate Communication dan Commercial PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Arnold Kindangen mengatakan, di lahan total 66,6 hektare, seluas 23 hektare komplek JIS berkonsep smart stadium.
Ia menyebut, semua orang yang memasuki kawasan JIS akan menggunakan aplikasi dan melakukan pemindaian QR code. Begitupun kamera pamantau (CCTV) akan dipasang di berbagai titik.
"Kalau pakai QR code tinggal menggunakan scan wajah saja. Kalau ada yang ngelarang, nanti tinggal dilihat wajahnya. Jadi kebayang dong, kalo ada bentrokan (antar suporter)," kata Arnold menjelaskan.
Selain itu, untuk memperoleh kualifikasi stadion bertaraf internasional, JIS harus menyediakan moda transportasi yang terintegrasi. Oleh karena itu, pihaknya mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD).
Jakarta sudah punya MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rail Transit). Apalagi, nanti juga ada LRT Jabodebek. Selain juga KRLComuter Line dan Trans Jakarta yang sudah matang beroperasi.
Secara prinsip, Arnold menjelaskan, pembuatan TOD tersebut telah masuk dalam perencanaan JIS. Mulai awal 2021, JIS akan mulai melakukan pembahasan secara intensif dengan pihak pengelola.