Selasa 27 Oct 2020 15:22 WIB

Banjir di Banyumas dan Cilacap Meluas

Dapur umum didirikan untuk membantu warga yang mengungsi dari banjir Cilacap

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Subarti (40), berjualan sayur melewati genangan banjir di Desa Karangjati, Sampang, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (27/10/2020). Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Jateng akibat dampak dari fenomena La Nina, selama dua hari terakhir, menyebabkan banjir dan longsor pada sejumlah wilayah di Kabupaten Kebumen, Cilacap, dan Banyumas.
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Subarti (40), berjualan sayur melewati genangan banjir di Desa Karangjati, Sampang, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (27/10/2020). Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Jateng akibat dampak dari fenomena La Nina, selama dua hari terakhir, menyebabkan banjir dan longsor pada sejumlah wilayah di Kabupaten Kebumen, Cilacap, dan Banyumas.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Hujan yang terus menerus turun selama beberapa hari terakhir, menyebabkan banjir yang  terjadi di wilayah Banyumas dan Cilacap, meluas. Banjir yang awalnya hanya terjadi di beberapa desa wilayah Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap, pada Selasa (27/10), terpantau meluas ke wilayah tetangganya di Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas.

Bahkan belakangan, banjir juga terjadi di wilayah Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas karena tanggul sungai Angin jebol. ''Limpahan air sungai dari tanggul yang jebol menyebabkan air menggenangi beberapa rumah warga di Grumbul Karet Kelurahan Sumpiuh,'' kata Koordinator Tagana Banyumas, Adi Chandra.

Baca Juga

Dia menyebutkan, tanggul sungai yang jebol mencapai panjang 15 meter, dengan kedalaman 1,5 meter. ''Kami bersama petugas dari polsek, Koramil, kecamatan, dan warga sekitar, sedang bekerja bakti membuat tanggul darurat dari tumpukan karung berisi pasir. Ini perlu segera dilakukan mengingat hujan kemungkinan masih akan terus turun selama beberapa hari ke depan,'' katanya.

Sementara banjir di wilayah Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap, terus meluas ke beberapa desa dan juga desa tetangga di wilayah Kabupaten Banyumas. Di wilayah Kecamatan Kroya, banjir menggenangi sejumlah pemukiman di Desa Mujur Lor, Desa Mujur dan Desa Gentasari.

''Ratusan warga terpaksa diungsikan ke tempat yang aman karena genangan air cukup tinggi,'' jelas  Kepala UPT Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kroya, Gunardi. Dari pemantauan, genangan air di pemukiman warga mencapai setinggi 40 cm hingga 150 cm.

Selain di Kecamatan Kroya, banjir juga terjadi di wilayah cekungan lainnya, antara lain di Desa Glempang Kecamatan Maos dan Desa Karangasem Kecamatan Sampang. Namun di wilayah tersebut, warga tidak sampai diungsikan.

Sementara di wilayah Banyumas, beberapa desa yang tergenang air beberapa di wilayah Kecamatan Kemranjen yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Kroya. Desa-desa yang tergenang air, antara lain Desa Kecila, Sirau, Nusamangir, Alas Malang, Kebarongan dan Sidamulya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Cilacap, Arif Pratomo mengatakan, untuk membantu warga terdampak banjir di Kecamatan Kroya, pihaknya sudah mendirikan dapur umum di Balai Desa Mujur Lor yang menjadi salah satu tempat warga mengungsi. 

Selain di balai desa, sebagian warga juga mengungsi di gedung sekolah MI Muhammadiyah. ''Sedangkan warga Desa Gentasari yang terdampak banjir, mengungsi di gedung sekolah MI Muhammadiyah Gentasari,'' katanya.

Sementara di Banyumas, selain banjir juga terjadi bencana longsor. Bencana longsor ini, dilaporkan terjadi di Desa Besuki Kecamatan Lumbir. Bencana longsor ini menyebabkan jalan kabupaten penghubung antar desa sepanjang 15 meter tertutup longsoran setebal 2,5 meter.

''Jalan ini merupakan satu-satunya akses keluar masuk warga Desa Besuki dan Warga Grumbul Karangduwur. Kalau tidak segera ditangani, warga akan kesulitan keluar masuk desa,'' kata Adi Chandra. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement