REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perayaan Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW tahun ini jatuh pada Kamis (29/10). Berbagai acara biasanya digelar untuk memeriahkan maulid nabi sesuai tradisi daerah di Indonesia.
Namun yang tidak pernah luput saat perayaan maulid nabi adalah pembacaan sejarah hidup Nabi Muhammad. Pembacaan sejarah nabi ini bersumber dari beberapa kitab yang ditulis ulama terkemuka. Berikut kitab-kitab yang sering dibaca saat perayaan maulid.
Maulid Barzanzi
Menurut Isnan Ansory dalam bukunya Pro Kontra Maulid Nabi, kitab maulid ini adalah buah karya Sayyid Ja’far bin Husin al-Barzanzi. Nama al-Barzanzi ini dinisbatkan kepada Kota Barzanzah yang berada di Kurdistan atau Irak sekarang. Nama asli kitab ini adalah ‘Iqd al-Jauhar fi Mauwlid an-Nabiy al-Azhar.
Sayyid al-Barzanzi adalah seorang ulama besar keturunan Nabi Muhammad. Di samping seorang ulama, beliau termasuk mujahid yang memimpin pemberontakan bangsa Kurdi terhadap kolonial Inggris.
Dan saat itulah karangannya ini menjadi populer karena dibacakan pada saat perang, sebagaimana Shalahuddin al-Ayyubi yang membangkitkan semangat jihad tentang Islam ketika perang Salib dengan menyenandungkan kisah hidup Rasulullah. Kitab sastra yang mengulas semua aspek kehidupan Nabi Muhammad SAW ini dibuatnya sebagai bentuk kecintaan kepada Nabi SAW. Dari syair itu, diharapkan seluruh umat Islam meneladani keagungan dan kepribadian Rasulullah SAW.
Maulid Syaraful Al-Anam
Hanya sedikit literatur yang menjelaskan tentang kitab Syaraful Al-Anam. Namun sebagian sumber menisbatkan kitab ini kepada pengarang Maulid ad-Diba’i, yaitu Imam Abdur Rahman bin Muhammad ad-Diba'i asy-Syaibani al-Yamani az-Zabidi asy-Syafi`i.
Sebagaimana kitab al-Barzanzi, kitab ini juga begitu masyhur dan sering digunakan dalam pembacaan maulid di berbagai daerah di nusantara. Seperti tradisi di Palembang, kitab ini juga sering dibaca kegiatan-kegiatan seperti upacara pernikahan, kelahiran, tasmiah, khitan, membangun, dan mendiami rumah.
Maulid ad-Diba'
Kitab ini sering dicetak dan dibukukan bersamaan dengan kitab Syaroful Anam, di samping juga dicetak dengan kitab al-Barzanzi. Pengarangnya adalah Imam Wajihuddin Abdu Ar-Rahman bin Muhammad ad-Diba'i yang berasal dari Kota Zabid, salah satu kota di Yaman.
Imam Wajihuddin Abdu Ar-Rahman termasuk ulama yang produktif dalam menulis. Hal ini terbukti dengan banyak karyanya baik di bidang hadits atau sejarah. Karyanya yang paling dikenal adalah syair-syair sanjungan (madah) atas Nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan sebutan Maulid Diba'i, Qurratul'Uyun yang membahas tentang seputar Yaman, kitab Mi'raj, Taisirul Ushul, Bughyatul Mustafid, Mishbah al-Misykat, Tamyiz at-Thib min al-Khabis, dan beberapa bait syair.