REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Bencana banjir dan lonsor terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Pangandaran, Selasa (27/10). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran mencatat, dua orang meninggal dunia dan ratusan warga lainnya terdampak akibat bencana tersebut.
Supervisor Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Pangandaran, Ertin Respati mengatakan, bencana banjir dan longsor itu disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayahnya sejak Senin (26/10). Dalam kejadian itu, terdapat dua orang warga meninggal dunia akibat tertimpa material longsor.
"Korban meninggal berasal dari Desa Pasirgeulis, Kecamatan Padaherang. Yang meninggal atas nama Irut (70 tahun) dan Sunarsih (68)," kata dia, Selasa (27/10).
Selain di Desa Pasirgeulis, longsor juga terjadi di Desa Karangmulya, Kecamatan Padaherang, dan Desa Karyajadi, Kecamatan Langkaplancar. Akibat kejadian longsor itu setidaknya terdapat lima kepala keluarga (KK) yang terdampak.
Sementara untuk bencana banjir, Ertin menambahkan, setidaknya terdapat dua desa di dua kecamatan yang terdampak. Di Desa Cikalong, Kecamatan Sidamulih, terdapat 98 KK atau 282 jiwa terdampak. Sementara di Desa Bojong, Kecamatan Pagiri, warga terdampak berjumlah 752 orang.
Ertin mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan di lokasi kejadian. BPBD juga telah melakukan pembersihan material longsor di lokasi terdampak dan mengevakuasi warga.
"Kita telah berikan bantuan logistik untuk warga terdampak, seperti sembako, selimut, dan tenda gulung," kata dia.