Rabu 28 Oct 2020 14:27 WIB

Erick: Pandemi Dorong Percepatan Digitalisasi

Kementerian BUMN berkomitmen mendukung UMKM lewat penyiapan infrastruktur, pendanaan.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Menteri BUMN, Erick Thohir
Foto: Kementerian BUMN
Menteri BUMN, Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan terdapat kesempatan besar di balik krisis yang saat ini tengah melanda dunia akibat covid-19. Hal ini disampaikan Erick saat memghadiri Festival Usaha Milik Kaum Milenial Kumparan secara virtual bersama dua sahabatnya, Ketua Kadin Rosan Roeslani dan Sandiaga Uno, pada Rabu (28/10).

Erick menyebut pandemi mendorong pemerintah dan pelaku usaha untuk melakukan percepatan di ranah digitalisasi. "Saat masa krisis, mau tidak mau kita harus go digital, (dalam krisis) pasti banyak pekerjaan yang hilang, tapi banyak juga pekerjaan yang baru," ujar Erick.

Baca Juga

Erick mengatakan Kementerian BUMN berkomitmen mendukung UMKM lewat penyiapan infrastruktur, pendanaan, dan akses pasar. Erick menugaskan bank-bank BUMN untuk terus menyalurkan bantuan kepada para UMKM. 

Untuk akses pasar, lanjut Erick, Kementerian BUMN berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UMKM serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Erick mencontohkan transformasi pusat perbelanjaan Sarinah yang akan menjadi etalase bagi produk lokal. 

Erick menyebut 40 persen sampai 80 persen barang yang ditampilkan di Sarinah merupakan produk lokal. Erick juga mengaku telah menjalin kerja sama dengan ritel gerai bebas cukai asal Swiss, Dufry untuk memasarkan produk Indonesia.

"Kita minta jaminan 10 produk Indonesia bisa dipasarkan, kalau tidak, kita tidak mau. Jadi, kita buka akses tapi kita juga minta akses ke luar negeri," ucap Erick. 

Erick menilai banyak industri akan tetap berkembang mengingat akses digitalisasi yang terus terjadi. Indonesia, lanjut Erick, tak ingin tertinggal dalam peningkatan digitalisasi. Kata Erick, Presiden Jokowi telah menugaskan Kemenkominfo untuk memperbanyak titik Wifi.

"Pak Johny susah disetujui presiden, selain elektrifkasi harus mebcapai 100 persen yang PLN, sekarang Wifi harus didapat di titik-titik tertentu karena ini dunia sudah berubah," ungkap Erick. 

Erick menilai kunci dalam memenangkan persaingan terdapat pada aspek adaptasi, kolaborasi, dan juga diferensiasi produk. "Saya meyakini generasi baru akan menciptkan tren, jadilah generasi produktif karena kalian yang menciptakan tren itu," ucap Erick. 

Ketua Kadin Rosan Roeslani mengatakan setiap bisnis ada masanya. Ia berpesan kepada pelaku UMKM cermat melihat peluang dan tidak terjebak pada tren sesaat. 

"Harus hati-hati kalau sedang tren lalu semua masuk ke situ. Saya lebih banyak ke bisnis yang tidak lagi ngetren karena kita coba masuk ke dunia usaha dengan melihat prospeknya masih ada, kita harus sabar. pengusaha harus berani melangkah dan ambil risiko," ucap Rosan. 

Sandiaga Uno menilai ada tiga poin penting yang harus dilakukan UMKM yakni inovasi produk dan layanan, proaktif, dan mampu beradaptasi. 

"Inovasi ini penting banget, jadi kenapa Pak Erick, Pak Rosan mampu bertahan karena mereka terus inovasi dari segi produk dan layanan. Para milenial juga harus selalu bergerak, keunggulan itu datang kepada orang-orang yang terus bergerak," kata Sandiaga. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement