Jumat 30 Oct 2020 06:17 WIB

AP I: Stimulus PSC Dorong Potensi Peningkatan Penumpang

Stimulus akan mempengaruhi potensi peningkatan penumpang libur natal dan tahun baru

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Penumpang memasuki bilik disinfektan yang terpasang di pintu keberangkatan Bandara Internasional Lombok (BIL) di Praya, Lombok Tengah, NTB, Jumat (27/3/2020). Untuk mencegah dan meminimalisir penyebaran virus corona (COVID-19) ke wilayah NTB, pihak PT Angkasa Pura I (Persero) Lombok telah menempatkan lima bilik desinfektan yang berada di jalur keberangkatan dan  kedatangan penumpang Bandara Internasional Lombok
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Penumpang memasuki bilik disinfektan yang terpasang di pintu keberangkatan Bandara Internasional Lombok (BIL) di Praya, Lombok Tengah, NTB, Jumat (27/3/2020). Untuk mencegah dan meminimalisir penyebaran virus corona (COVID-19) ke wilayah NTB, pihak PT Angkasa Pura I (Persero) Lombok telah menempatkan lima bilik desinfektan yang berada di jalur keberangkatan dan kedatangan penumpang Bandara Internasional Lombok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Angkasa Pura (AP) memperkirakan adanya peningkatan penumpang pada periode libur panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020. Vice President Corporate Secretary AP I Handy Heryudhitiawan mengatakan stimulus penerbangan melalui penghapusan sementara passenger service charge (PSC) atau tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) sangat berpengaruh.  “Stimulus PSC merupakan salah satu faktor pendorong potensi peningkatan penumpang, selain memang terdapat periode libur panjang,” kata Handy, Kamis (29/10). 

Handy mengatakan, stimulus tersebut juga akan mempengaruhi potensi peningkatan penumpang pada periode libur panjang Natal dan Tahun Baru. Selain itu, Handy menilai faktor kondisi psikologis masyarakat yang sebagian besar menginginkan untuk melakukan aktivitas di ruang publik juga sangat mempengaruhi. 

Dia mengimbauh masyarakat yang akan melakukan perjalanan atau beraktivits di ruang publik pada libur panjang ini untuk tetap disiplin. “Khususnya menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar potensi penyebaran virus dapat diminimalisir,” ujar Handy.

Meskipun begitu, tren peningkatan pertumbuhan penumpang ke daerah pariwisata setelah adanya stimulus baru akan dapat dilihat dengan baik setelah sepekan diterapkan. Stimulus PSC baru diberlakukan sejak 23 Oktober 2020. 

Handy menuturkan jika melihat data trafik penumpang 23-25 Oktober di enam bandara AP I yang mendapatkan stimulus PSC, terdapat tren kenaikan tipis dari hari-hari sebelumnya. “Misalnya di trafik kedatangan penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebelum tanggal 23 Oktober yang rata-rata sekitar tiga ribuan sehari, pada 23-25 Oktober sudah menyentuh angka empat ribu bahkan lima ribu sehari,” kata Handy. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement