REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agama Islam yang diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada umat manusia melarang siapapun untuk tamak atau serakah. Justru Islam mengajarkan umat manusia untuk saling berbagi, tolong menolong dan berbuat adil.
Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya memperingatkan umat manusia tentang bahayanya sifat tamak atau serakah. Meski sudah berusia tua dan mungkin ajal akan segera tiba, sifat tamak atau serakah masih bisa muncul pada dirinya jika tidak bisa mengontrol hawa nafsunya.
Rasulullah SAW bersabda, “Setiap manusia pasti akan menjadi tua. Namun jiwanya tetap muda mengenai dua perkara, yaitu tamak akan harta benda dan selalu ingin panjang umur." (HR Muslim).
Dalam sabda Nabi Muhammad SAW lainnya, dijelaskan bahwa keinginan manusia akan harta benda tidak ada habisnya karena tamak atau serakah. Seorang manusia yang tamak akan berhenti menginginkan harta benda setelah mati dan dikubur hingga tanah memenuhi mulutnya.
Rasulullah SAW bersabda, “Andai kata manusia itu telah mempunyai harta benda sebanyak dua lembah, mereka masih ingin untuk mendapatkan satu lembah lagi. Tidak ada yang dapat mengisi perutnya sampai penuh melainkan hanya tanah (maut atau kematian). Dan Allah menerima taubat orang yang telah bertaubat kepada-Nya." (HR Muslim).
Di akhir hadis tersebut, Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa Allah menerima taubat orang yang telah bertaubat kepada-Nya. Artinya sebelum ajal tiba, orang-orang masih bisa bertaubat dari ketamakan atau keserakahannya pada dunia.