Jumat 30 Oct 2020 19:40 WIB

Minuman Berpemanis Buatan Buruk untuk Jantung?

Minuman diet kerap menjadi pilihan bagi penggemar manis yang ingin hidup lebih sehat.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Minuman bergula.
Foto: Pxhere
Minuman bergula.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minuman manis berlabel "diet" kerap dianggap lebih sehat karena tidak mengandung gula tambahan. Rasa manis pada minuman diet biasanya datang dari pemanis buatan minuman diet kerap menjadi pilihan bagi penggemar minuman manis yang ingin hidup lebih sehat.

Akan tetapi, studi berskala besar yang dilakukan oleh tim peneliti Prancis menemukan bahwa konsumsi minuman diet tidak lebih baik dari konsumsi minuman bergula. Partisipan yang secara rutin meminum minuman berpemanis buatan memiliki risiko penyakit jantung dan strok yang lebih tinggi dibandingkan partisipan yang menghindari minuman sejenis.

Baca Juga

Tak hanya itu, risiko penyakit kardiovaskular pada partisipan yang rutin mengonsumsi minuman diet tidak begitu berbeda dengan orang-orang yang rutin mengonsumsi minuman bergula.

Tim peneliti menekankan bahwa studi ini tidak menyalahkan pemanis buatan dalam minuman-minuman diet. Tim peneliti menilai orang-orang yang rutin meminum minuman diet kemungkinan menerapkan pola makan dan gaya hidup yang kurang baik dalam keseharian.

"Ini tidak mengindikasikan bahwa minuman berpemanis buatan menyebabkan peningkatan risiko kejadian penyakit jantung," ungkap ahli gizi dan juru biacara Academy of Nutrition and Dietetics Colleen Rauchut Tewskbury, seperti dilansir Health24.

Tewskbury mengatakan mengurangi asupan minuman bergula merupakan hal yang baik. Dan bagi sebagian orang, hal ini bisa terwujud dengan cara mengganti minuman bergula dengan minuman berpemanis buatan.

Akan tetapi, minuman bergula hanyalah satu dari sekian banyak komponen dalam pola makan. Bila seseorang beralih ke minuman berpemanis buatan tapi menyantap lebih banyak makanan manis karena merasa aman, maka dampak positif dari pengurangan minuman bergula tak akan terasa.

Di sisi lain, ahli kardiologi dari National Jewish Health Dr Andrew Freeman juga menekankan pentingnya asupan gizi yang baik dalam pencegahan dan pengelolaan penyakit jantung. Selain itu, Dr Freeman menilai ada kemungkinan pemanis buatan memberi pengaruh negatif bagi kesehatan jantung.

Bila mengacu pada beberapa penelitian, penggunaan pemanis buatan dapat memicu respons insulin. Dr Freeman mengatakan insulin merupakan hormon yang meregulasi kadar gula darah.

"Minuman bebas kalori terbaik adalah air putih," ujar Dr Freeman.

Dr Freeman menyadari bahwa tidak smeua orang menyukai air putih. Beberapa orang sudah sangat bergantung pada rasa manis pada minuman sehingga sulit bagi mereka untuk meninggalkan minuman bergula seperti soda.

"Minuman itu bisa membuat cukup ketagihan," tambah Dr Freeman.

Dalam kondisi seperti itu, cara terbaik adalah membatasi asupan zat aditif, baik pada makanan atau pun minuman. Akan jauh lebih baik bila orang-orang dapat membiasakan diri untuk memperbanyak konsumsi makanan utuh berbasis tanaman seperti sayur dan buah, kacang-kacangan, dan gandum utuh.

"Tipe diet seperti itu telah terbukti memberi manfaat bagi jantung," tukas Dr Freeman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement