REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pondok Pesantren Da'arul Qoriin di Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Jumat (30/10) sore, diterjang bencana angin puting beliung. Angin kencang ini mengakibatkan tiga bangunan rusak berat.
"Beruntung, bencana alam itu tidak menimbulkan korban jiwa," kata Sobari, seorang pengelola Ponpes Da'arul Qoriin Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak.
Peristiwa angin puting beliung itu terjadi Jumat pukul 16.30 WIB dan merusak tiga bangunan. Antara lain kamar ustad (guru) yang belum menikah juga perumahan ustad yang sudah berkeluarga, dan rumah pimpinan ponpes Da'arul Qoriin. Bahan bangunan yang jatuh di dalam rumah juga menimpa laptop dan komputer.
Selain itu, satu pohon kelapa juga roboh diterjang angin kencang itu dan menimpa sebuah motor. Saat kejadian, kata dia, tidak ada aktivitas santri di pondok itu karena tidak ada kegiatan belajar mengaji sehubungan pandemi Covid-19. "Kami berharap bangunan yang rusak berat segera dibangun kembali," katanya.
Menurut dia, kerusakan akibat diterjang angin puting beliung diperkirakan mengalami kerugian puluhan juta rupiah. "Kami dan santri mendoakan agar fenomena La Nina tidak sampai menimbulkan bencana alam," katanya.
Sementara itu, Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak Rohmat mengatakan selama dua pekan terakhir ini di beberapa wilayah di Lebak diterjang puting beliung, namun tidak ada yang sampai menimbulkan korban jiwa.
Selama ini, kata dia, cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat, sambaran petir dan angin kencang melanda wilayah Kabupaten Lebak. "Kami minta warga mewaspadai angin puting beliung sebagai dampak fenomena La Nina itu," katanya.