REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pegawai di toko B&M Welsh, Inggris, meninggal akibat Covid-19 hanya beberapa jam setelah dinyatakan positif. Keluarga pegawai itu meminta agar masyarakat mematuhi aturan selama lockdown agar kejadian serupa tak terulang.
Selama lockdown berlangsung, Carl Handley (52) tetap bekerja di toko B&M yang menjual perlengkapan rumah tangga. Namun, Handley mulai menunjukkan gejala berupa kesulitan bernapas dan dilarikan ke rumah sakit.
Di rumah sakit, Handley terdiagnosis positif Covid-19. Saat itu, Handley sempat berkata kepada keluarganya bahwa dia merasa lebih baik. Namun, tak lama setelah itu, Handley harus mendapatkan bantuan ventilator.
Handley mengalami komplikasi serangan jantung saat masih dibantu ventilator. Dia dinyatakan meninggal pada 25 Oktober 2020.
Keluarga Handley merasa sangat terpukul dan kehilangan. Pihak keluarga meminta masyarakat untuk berpikir ulang bila ingin mengabaikan aturan-aturan lockdown.
Keponakan Handley, Katie Williams, mengatakan bahwa pembatasan selama lockdown diberlakukan karena ada alasan yang jelas. Menerima dan menjalani keadaan yang sedikit berbeda akan jauh lebih mudah dibandingkan harus kehilangan orang yang dicintai.
"Anda tetap bisa terhubung dengan teman melalui FaceTime dan Anda selalu punya kesempatan untuk menjadwalkan ulang liburan Anda, tapi Anda tidak bisa menggantikan orang-orang terkasih (bila meninggal akibat Covid-19)," jelas Williams, seperti dilansir The Sun.
Williams merasa sangat terpukul atas kepergian pamannya. Terlebih, sang paman sempat mengaku merasa lebih baik, sehingga dia tak menyangka bila hal ini bisa terjadi.
"Dia orang yang sangat baik, peduli keluarga, sosok lucu yang mau meluangkan waktu untuk siapa saja, dia juga menyukai musik rock," jelas Williams.
Penggalangan dana telah dibuka untuk membantu biaya pemakaman Handley. Saat ini dana yang terkumpul sudah melebihi target 1.000 euro atau sekitar Rp 17 juta. Kelebihan dari dana tersebut akan didonasikan untuk layanan kesehatan nasional Inggris NHS.