REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diego Maradona merayakan hari ulang tahunnya yang ke-60, Jumat (30/10). Berbagai kejutan diberikan untuk legenda sepak bola Argentina itu.
Maradona yang kini melatih Gimnasia y Esgrima itu tiba-tiba muncul menjelang dimulainya pertandingan mereka melawan Patronatopada pertandingan pertama setelah terhenti tujuh bulan akibat pandemi virus corona.
Petugas memberinya plakat, ia mendapat beberapa kue ulang tahun, dan penggemar yang berkumpul di luar lapangan menyanyikan "Happy Birthday" dan melepaskan kembang api.
"Ini hari yang spesial," kata kepala Asosiasi Sepak Bola Argentina Claudio Tapia kepada TV setempat seperti dikutip Reuters, Sabtu (31/10).
“Kami sangat gembira bisa memberi hormat kepada pemain sehebat Diego."
Maradona meninggalkan lapangan sebelum Gimnasia mengawali pertandingan tertutup mereka dan ia tidak menyaksikan kemenangan 3-0 anak asuhnya.
Sebelumnya pada hari yang sama, rekan-rekannya mengirim ucapan kepada pemain flamboyan yang terkenal karena membawa Argentina meraih gelar Piala Dunia 1986.
Sebuah papan reklame dengan gambar wajah Maradona ditampilkan di Avenida yang megah di tengah Buenos Aires, bersama dengan tugu peringatan tempat para penggemar biasa berkumpul untuk merayakan kemenangan besar.
Pada Instagram, bintang sepak bola dari seluruh dunia - antara lain mantan striker Brazil Ronaldo Nazario, manajer Jose Mourinho dan mantan kapten Italia Franco Baresi - menyampaikan harapan terbaik mereka.
"Saya mengawali usia 60 saya dengan pesan-pesan luar biasa yang Anda kirimkan kepada saya," kata Maradona sebagai balasan. "Terima kasih atas cinta dan persahabatan Anda. Ini hadiah terbaik yang Anda berikan kepada saya."
Maradona secara luas diakui sebagai salah satu pesepak bola terbesar sepanjang masa.
Ia memenangi Piala Dunia 1986 bersama Argentina dan dua golnya saat melawan Inggris dalam kemenangan pada perempat final - satu gol Tangan Tuhan, yang kedua gol solo yang brilian – adalah momen tak terlupakan dalam sejarah olahraga.
Ia juga mengubah klub Italia Napoli, membantu mereka meraih gelar liga pertama pada 1987, serta Piala UEFA pada 1989 dan trofi Serie A berikutnya setahun kemudian.
Namun ada juga sisi gelap yang membuatnya kehilangan banyak uang. Kecanduan narkoba mencemari tahun-tahun terakhir Maradona di Italia dan dikeluarkan dari Piala Dunia 1994 dan dilarang bermain selama 15 bulan.
Cedera lutut menambah penderitaan seperti halnya masalah berat badan dan dia dirawat di rumah sakit pada 2004 dengan masalah jantung dan pernapasan yang parah terkait dengan penggunaan kokain. Ia kini sering menggunakan kruk untuk berjalan.