Ahad 01 Nov 2020 17:44 WIB

Tujuh Politisi Hong Kong Ditangkap atas Protes di Parlemen

Penangkapan politisi jadi upaya terbaru untuk mempersekusi kritikus China.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Anggota parlemen pro-demokrasi Eddie Chu (kanan) memegang plakat bertuliskan Ketua Terbaik, Starry Lee ketika ia berdiri di luar ruangan Kompleks Dewan Legislatif setelah ia dikeluarkan beberapa menit setelah debat legislatif hari kedua di Hong Kong Kamis (28/5). Chu dikeluarkan dari majelis legislatif, mengganggu dimulainya debat RUU kontroversial yang akan mengkriminalisasi penghinaan atau penyalahgunaan lagu kebangsaan Cina. Lee baru-baru ini terpilih sebagai ketua komite kunci yang mengirim tagihan lagu ke legislatif penuh untuk pertimbangan.  AP Photo / Vincent Yu
Foto: AP Photo / Vincent Yu
Anggota parlemen pro-demokrasi Eddie Chu (kanan) memegang plakat bertuliskan Ketua Terbaik, Starry Lee ketika ia berdiri di luar ruangan Kompleks Dewan Legislatif setelah ia dikeluarkan beberapa menit setelah debat legislatif hari kedua di Hong Kong Kamis (28/5). Chu dikeluarkan dari majelis legislatif, mengganggu dimulainya debat RUU kontroversial yang akan mengkriminalisasi penghinaan atau penyalahgunaan lagu kebangsaan Cina. Lee baru-baru ini terpilih sebagai ketua komite kunci yang mengirim tagihan lagu ke legislatif penuh untuk pertimbangan. AP Photo / Vincent Yu

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Kepolisian Hong Kong mengatakan mereka menangkap tujuh orang politisi. Mereka ditahan atas protes dan pertikaian yang terjadi di parlemen kota pada awal tahun ini.

Pada Ahad (1/11), Aljazirah melaporkan empat dari tujuh politisi itu masih menjabat sebagai anggota parlemen. Mereka ditahan pada Ahad (1/11) atas dakwaan 'penghinaan' dan 'intervensi' Dewan Legislatif kota pada awal Mei.

Baca Juga

Polisi tidak menyebutkan nama-nama politisi tersebut tapi mereka mereka terdiri atas enam orang laki-laki dan satu orang perempuan. Polisi mengatakan penangkapan bagian dari penyelidikan apa yang terjadi pada 8 Mei lalu.

Ketika para anggota parlemen pro-demokrasi menghalangi anggota parlemen pro-Beijing ke meja komite yang menentukan undang-undang apa yang akan diperdebatkan, penangkapan ini menjadi upaya terbaru untuk mempersekusi kritikus China.

Legislatif Hong Kong yang meloloskan undang-undang di wilayah semi-otonom tersebut. Tapi hanya setengah dari total anggota yang dipilih langsung dan sistem penunjukkan yang rumit memastikan agar parlemen dikuasai pro-Beijing.

Protes dan pertengkaran kerap terjadi karena anggota pro-demokrasi yang minoritas sering menggunakan filibuster, teriakan, dan halangan untuk menghentikan undang-undang yang mereka lawan disahkan. Pada 8 Mei terjadi gesekan fisik.

Anggota pro-Beijing memaksa anggota mereka sebagai ketua House of Representatif yang memicu pertengkaran dan protes. Para anggota legislatif dari kedua belah pihak menggunakan plakat untuk memprotes.

Petugas keamanan dan legislator pro Beijing mengusir keluar anggota pro-demokrasi. Seorang politisi pro-China menjadi ketua dewan.

Dalam tayangan yang disiarkan secara langsung di televisi terlihat politisi pro-China menarik kerah anggota parlemen pro-demokrasi. Tapi yang ditangkap petugas keamanan pada Ahad ini adalah politisi pro-demokrasi.

Melalui Facebook, Partai Demokrasi Hong Kong mengatakan ketua partai tersebut Wu Chi-wai dan anggota-anggotanya Andrew Wan dan Helena Wong termasuk politisi yang ditangkap. Politisi Partai Buruh Fernando Cheung dan Steven Kwok juga ditangkap.

Mantan anggota parlemen Eddie Chu dan Ray Chan juga ditahan. Di media sosial Twitter, Chan mengatakan ia ditangkap pada pukul 07.00 Ahad pagi. Jika divonis bersalah para politisi itu dapat ditahan selama lebih dari satu tahun. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement