Senin 02 Nov 2020 09:21 WIB

Cirebon Raya Masuki Musim Penghujan

Seluruh daerah di Cirebon dan sekitarnya sudah memasuki musim pancaroba.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolandha
Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) mulai memasuki musim penghujan pada November dasarian I. Sejumlah daerah pun mengantisipasi ancaman bencana yang terjadi pada musim hujan kali ini.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) mulai memasuki musim penghujan pada November dasarian I. Sejumlah daerah pun mengantisipasi ancaman bencana yang terjadi pada musim hujan kali ini.

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) mulai memasuki musim penghujan pada November dasarian I. Sejumlah daerah pun mengantisipasi ancaman bencana yang terjadi pada musim hujan kali ini.

"Sudah masuk musim hujan di sebagian wilayah Ciayumajakuning," kata Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, kepada Republika.co.id, Senin (2/11).

Pria yang biasa disapa Faiz itu menjelaskan, permulaan awal musim hujan pada November dasarian I itu terjadi di sejumlah kecamatan, baik di wilayah Indramayu, Kuningan maupun Majalengka. Namun, adapula beberapa kecamatan di wilayah-wilayah itu yang baru akan memasuki musim hujan pada November dasarian II dan III bahkan Desember dasarian II.

Untuk Kabupaten Indramayu, musim hujan pada November dasarian I itu meliputi Kecamatan Gantar, Kroya dan Terisi. Sedangkan sebagian kecamatan lainnya, baru akan memasuki musim hujan pada November dasarian II, III dan Desember dasarian II.

Untuk Kabupaten Majalengka, musim hujan pada November dasarian I itu meliputi sebagian besar kecamatannya. Sedangkan sebagian lainnya baru akan memasuki musim hujan pada November dasarian II, yakni Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Dawuan, Sumberjaya, Paasah utara, Leuwimunding utara, Jatiwangi utara, Kasokandel utara dan Kadipaten utara.  

Begitu pula Kabupaten Kuningan, musim hujan pada November dasarian I juga meliputi sebagian besar kecamatannya. Hanya ada dua kecamatan yang diprakirakan memasuki musim hujan pada November dasarian III, yakni Kecamatan Cigandamekar dan Japara.

Sedangkan untuk wilayah Cirebon, sebagian kecamatannya memasuki musim hujan pada November dasarian II. Sedangkan sebagian kecamatan lainnya memasuki musim hujan pada November dasarian III.

Meski sebagian daerah baru akan memasuki musim hujan pada November dasarian II, III dan Desember dasarian II, namun daerah-daerah itu sudah berada pada masa pancaroba. Yakni, peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.

"Saat pancaroba juga sudah mulai ada hujan," terang Faiz.

Menurut Faiz, saat pancaroba, jumlah curah hujannya kurang dari 150 mm per bulan. Sedangkan saat musim hujan, jumlah curah hujannya diatas 150 mm per bulan.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu, meminta warga di Kabupaten Kuningan untuk selalu waspada di musim hujan. "Terutama jika turun hujan dengan intensitas tinggi selama lebih dari dua jam," terang Indra.

Indra menyatakan, pihaknya juga telah memetakan beberapa daerah rawan bencana di wilayah mereka. Untuk daerah rawan banjir, dipetakan terjadi di 14 desa yang tersebar di lima kecamatan, pergerakan tanah berpotensi terjadi di lima desa yang tersebar di lima kecamatan serta tanah longsor berpotensi terjadi di 42 desa yang tersebar di 21 kecamatan.

Indra menambahkan, BPBD Kabupaten Kuningan juga telah berkoordinasi dengan BBWS Citanduy dan BBWS Cisanggarung untuk pemantauan debit air di dua sungai besar. Yaitu, Sungai Cijolang dan Sungai Cisanggarung.

"Jika ada peningkatkan debit air, akan langsung diinfokan ke Pusdalops," kata Indra.

Sementara itu, Pjs Bupati Indramayu, Bambang Tirtoyuliono, juga mengimbau jajarannya di Kabupaten Indramayu untuk mewaspadai berbagai bencana yang bisa terjadi di musim hujan. Terutama banjir dan rob (gelombang pasang).

"Saya sudah mengimbau ke para camat dan kades untuk segera melapor jika  ada bencana di wilayahnya masing-masing supaya cepat dilakukan evakuasi dan penanganannya," ujar Bambang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement