REPUBLIKA.CO.ID, BERGAMO -- Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, mengakui, lawatan ke kandang Atalanta pada laga ketiga babak penyisihan Grup D, Rabu (4/11) dini hari WIB, akan jadi tantangan terbesar The Reds di fase grup Liga Champions musim ini. Dengan ketajaman lini serang dan gaya permainan yang diusung Atalanta, Klopp bahkan menyebut klub berjuluk La Dea itu sebagai ancaman terbesar buat timnya.
Pada musim lalu, Atalanta tampil begitu impresif dengan keberhasilan melaju hingga babak perempat final. Tidak hanya itu, klub yang bermarkas di Stadion Gewiss itu juga mampu mencetak 98 gol di kancah Liga Italia musim ini. Torehan apik Atalanta ini pun tidak luput dari pengamatan Klopp. Menurut pelatih asal Jerman itu, Atalanta memiliki gaya permainan yang unik.
Kemampuan individu pemain, ditambah kecerdikan taktik dan strategi menyerang yang diusung pelatih Gian Piero Gasperini, menjadikan Atalanta menjadi tim yang sulit dikalahkan. Belum lagi dengan kedisplinan para penggawa tim asal Bergamo itu dalam menerapkan taktik dan strategi permainan di atas lapangan.
Secara sekilas, Klopp menyebut, pendekatan dan gaya permainan Atalanta mirip dengan tipe permainan yang diusung Marcelo Bielsa di Leeds United. ''Ini akan menjadi tantangan terbesar kami di Liga Champions hingga sejauh ini. Mereka sepertinya menjadi lawan yang akan sulit dihadapi. Pendekatan yang mereka terapkan kurang lebih mirip dengan yang diterapkan Leeds United. Laga ini akan menjadi laga yang sulit,'' tutur Klopp di laman resmi UEFA, Selasa (3/11).
Di pentas Liga Primer Inggris, Liverpool memang sempat kesulitan menghadapi Leeds United, pertengahan September silam. Kendati berhasil memetik kemenangan, tapi gawang The Reds kebobolan tiga gol di laga tersebut. Beruntung, The Reds bisa meraih kemenangan, 4-3, lewat gol penalti Mohammed Salah pada menit ke-88.
Secara khusus, Klopp menyebut, kekuatan utama La Dea memang terletak pada ketajaman lini serang. Kemenangan 4-0 La Dea atas Midtjylland sudah cukup menguatkan anggapan tersebut. Eks pelatih Borussia Dortmund itu pun sadar dengan kondisi ini dan telah menyiapkan berbagai skenario untuk meredam ketajaman lini depan La Dea.
''Mereka bisa mencetak 98 gol pada musim lalu. Artinya, mereka bisa menciptakan peluang lebih banyak dari itu. Rencananya adalah memastikan pemain yang biasa menebar ancaman tidak mendapatkan suplai bola. Namun, cara ini hanya bisa ditempuh apabila kami bisa tampil solid. Itu yang coba kami tingkatkan dalam sejumlah sesi terakhir,'' tutur Klopp.
Sukses membungkam Ajax dan Midtjylland di dua laga Grup D sebelumnya, Liverpool menatap laga ini dengan status sebagai pemuncak klasemen sementara Grup D dengan torehan enam poin. Sementara di posisi kedua ada Atalanta, yang telah mengemas empat poin. Alhasil, kemenangan di laga ini tentu akan membawa The Reds menjauh dari kejaran La Dea di papan klasemen sementara Grup D.