Selasa 03 Nov 2020 11:07 WIB

Negara-Negara yang Protes Macron Terus Meluas

Macron telah menghadapi protes dari berbagai negara.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Negara-Negara yang Protes Macron Terus Meluas. Foto: Ribuan Muslim Bangladesh memprotes dukungan presiden Prancis terhadap undang-undang sekuler yang memungkinkan karikatur Nabi Muhammad berbaris untuk mengepung Kedutaan Besar Prancis di Dhaka, Bangladesh, Senin, 2 November 2020.
Foto: AP / Mahmud Hossain Opu
Negara-Negara yang Protes Macron Terus Meluas. Foto: Ribuan Muslim Bangladesh memprotes dukungan presiden Prancis terhadap undang-undang sekuler yang memungkinkan karikatur Nabi Muhammad berbaris untuk mengepung Kedutaan Besar Prancis di Dhaka, Bangladesh, Senin, 2 November 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Protes terhadap Prancis kini terus berlanjut,  meskipun ada upaya dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron meredakan kontroversi mengenai hak untuk menerbitkan kartun Nabi Muhammad.

Reaksi terhadap wawancara Macron kepada layanan televisi Al Jazeera pun beragam. Macron mengatakan, dia mengerti mengapa Muslim di seluruh dunia tersinggung oleh kartun yang menargetkan Nabi. Akan tetapi dia menegaskan bahwa Prancis tidak akan pernah meninggalkan hak kebebasan berekspresi.

Baca Juga

Dilansir dari laman RFI pada Selasa (3/11), Namun tidak banyak orang yang setuju akan hal itu. Di Bangladesh, sekitar 50 ribu orang memprotes dan menyerukan pemboikotan produk Prancis, sementara di Indonesia, 2.000 Muslim berbaris ke Kedutaan Besar Prancis yang dijaga ketat di ibu kota pada Senin (2/11).

Pihak berwenang memblokir jalan-jalan menuju kedutaan tempat lebih dari 1.000 polisi dan tentara dikerahkan di dalam, dan di sekitar gedung yang dibarikade dengan kawat.