Selasa 03 Nov 2020 16:03 WIB

Jokowi Ajak Umat Beragama Rawat Kerukunan

Kerukunan tumbuh sebagai hasil dari ikhtiar bersama untuk hidup saling menghormati

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo
Foto: Biro Pers Media
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak umat beragama di Indonesia untuk bersama-sama merawat kerukunan. Ajakan ini disampaikan presiden dalam pembukaan Rakornas Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) tahun 2020, Selasa (3/11). Pernyataannya ini sekaligus sebagai respons atas dinamika hubungan antarumat beragama di level dunia saat ini. 

"Kerukunan antarumat beragama tidak muncul secara tiba-tiba. Kerukunan itu merupakan hasil kesadaran bersama bahwa perpecahan dan egoisme golongan akan membawa kehancuran," kata Jokowi. 

Baca Juga

Kerukunan, ujar presiden, juga tumbuh sebagai hasil dari ikhtiar bersama untuk hidup saling menghormati dan tidak memberi ruang bagi tumbuhnya saling curiga. Termasuk juga, upaya untuk tidak membiarkan berkembangnya benih kebencian dan benih permusuhan yang akhirnya berpotensi menghancurkan persatuan dan persaudaraan.  

"Anugerah ini harus terus kita jaga, kita rawat menjadi kekuatan bangsa kita, Indonesia. Kita patut bersyukur karena di tengah dinamika sosial dan politik global yang penuh gejolak, kita bisa tetap hidup rukun dalam kemajemukan. Saling mengayomi, saling melindungi sebagai saudara sebangsa dan se-Tanah Air," kata Jokowi. 

Melalui FKUB ini, presiden juga menyampaikan apresiasi terhadap penggerak dan aktivis di level akar rumput yang terus menyuarakan toleransi antarumat beragama. Menurutnya, peran para penggerak di level bawah ini terbukti ampuh untuk ikut menjaga kerukunan masyarakat. 

"Untuk itu pemerintah menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja para penggerak dan aktivitas kerukunan umat beragama dalam merawat kerukunan dan toleransi di masy terutama di level akar rumput," katanya. FKUB ini diikuti oleh berbagai organisasi dan majelis keagamaan dari seluruh Indonesia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement