Selasa 03 Nov 2020 16:38 WIB

Anak Muda Muslim AS Berkeliling Ajak Masyarakat Memilih

Anak muda Muslim AS menyadari pentingnya memilih.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Ani Nursalikah
Anak Muda Muslim AS Berkeliling Ajak Masyarakat Memilih. Muslim Amerika
Foto: AP Photo
Anak Muda Muslim AS Berkeliling Ajak Masyarakat Memilih. Muslim Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, WISCONSIN -- Beberapa pekan terakhir kelompok dan aktivis Muslim AS giat mendorong lebih banyak pemilih untuk memberikan suara mereka dalam pemilu 3 November. Mereka mendirikan bank telepon, balai kota virtual, dan aksi unjuk rasa yang bertujuan memaksimalkan partisipasi pemilih.

Di Milwaukee, Wisconsin pemuda Muslim melawan angin kencang dan suhu yang sangat dingin untuk mendorong orang-orang untuk keluar dan memilih. Meskipun dia belum dapat memilih, Amira Randolph (15 tahun) dan sekitar 25 anak muda lainnya adalah bagian dari upaya yang dipimpin oleh Youth Empowered in the Struggle atau YES.

Baca Juga

YES merupakan sebuah grup multikultural yang merupakan bagian dari Voces de la Frontera Action, sebuah organisasi nirlaba yang mengadvokasi hak-hak imigran, pelajar dan pekerja di Milwaukee. Dengan mengetuk pintu tiap rumah, Randolph bertemu Maribel Pina dan putranya Rodolfo Geron (19) yang menerima informasi tentang pemungutan suara.

“Saya berencana memberikan suara hari ini, ya,” kata Pina.

Dia akan memberikan suara untuk Joseph R. Biden Jr. "Saya menyaksikan debat dan Biden sejalan dengan apa yang saya yakini, juga, bersama dengan perubahan yang saya inginkan di negara ini," ujar Fatoumata Guisse (15) yang orang tuanya adalah Muslim yang berimigrasi ke Milwaukee dari Senegal, juga telah bergabung dalam upaya tersebut baru-baru ini.

“Penting untuk memilih dan untuk kaum muda, suara ini untuk masa depan kita. Jadi mengapa tidak pergi keluar dan mendorong orang untuk memilih?” ujar dia.

Menurut Pusat Penelitian Pew, Muslim hanya mewakili satu hingga dua persen dari populasi negara. The Institute Kebijakan Sosial dan Pemahaman memperkirakan 37 persen dari suara Muslim di Amerika berada di bawah 30 tahun, juga 80 persen di bawah 50 tahun.

ISPU juga melaporkan 78 persen pemilih Muslim yang memenuhi syarat mendaftar untuk memilih tahun ini, naik dari 60 persen pada 2016. Jajak pendapat baru dari Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) melaporkan Trump memiliki 18 persen dukungan di kalangan Muslim, dibandingkan dengan 71 persen untuk Biden.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement